Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pembatasan impor pangan dari Cina buntut dari kian merebaknya virus Corona, mulai berdampak terhadap harga produk impor asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Salah satu yang langsung 'meresponnya' adalah bawang putih. Komoditas yang seluruhnya dipasok dari Cina tersebut, kini harganya mulai melonjak dikisaran Rp 44.000 hingga Rp 50.000/kg. Padahal normalnya sekitar Rp 26.000/kg.
Karena itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, saat ini sedang berkoordinasi dengan importir bawang putih terkait pasokan ke Sumut. Rencananya, pembelian bawang putih akan dialihkan ke India dan Thailand.
"Tentu diharapkan importir kita melakukan impor dari negara lain seperti dari India dan Thailand. Kita sudah komunikasikan karena kebijakan impor ada di pusat. Importir kita itu juga banyak dari Jakarta. Pastinya, nanti diharapkan tidak ada masalah untuk pasokan bawang putih ke Sumut," kata Kepala Dinas Disperindag Sumut, Zonny Waldi, Jumat (7/2/2020).
Zonny mengatakan, salah satu bahan pokok penting dari Cina yang dipasok Sumut memang bawang putih. Lainnya adalah bawang bombay.
Khusus untuk bawang putih, memang langsung dikoordinasikan agar harganya tidak terus melonjak. Apalagi komoditas ini juga kerap menyumbang inflasi. Karena itu harganya harus dijaga agar jangan sampai seperti pada lebaran lalu dimana harganya sempai mencapai Rp 80.000/kg.
Ditegaskan Zonny, pihaknya juga sudah menghubungi importir dan meminta agar stoknya dilepas ke pasar. Untuk jumlahnya, kini sedang inventarisir.
"Isu pembatasan barang-barang dari Cina, memang langsung ada reaksi pasar seperti ini. Pada menahan barangnya. Makanya kemarin sudah diimbau agar sentimen pasar ini tidak terus berkembang. Diimbau juga stoknya dilepas ke pasar dengan harga yang wajar," kata Zonny.
Selama ini, Sumut memang hanya mengimpor bawang putih dari Cina. Selain karena segi harga cukup murah, mutu bawang putih asal Cina juga memang bagus. Tapi karena kondisinya seperti ini, maka pasokan kemungkinan akan dialihkan dari India dan Thailand.