Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Dumosch Pandiangan, mengakui masih ada sejumlah oknum petugas di beberapa objek wisata Samosir yang berbuat curang terkait retribusi. Perilaku itu sangat merugikan, baik dari sisi wisatawan maupun pemerintah. Dumosch mengaku telah melakukan tindakan tegas, termasuk memindahkan petugas yang bersangkutan.
"Memang ada oknum petugas yang seperti itu. Tapi sebenarnya godaannya juga bisa datang datang pengunjung. Misalnya yang datang 25 orang, tapi kepala rombongan minta diskon. Dia minta 5 tiket masuk dan membayar untuk 10 orang. Modusnya begitu," aku Dumosch menjawab medanbisnisdaily.com di selah acara FGD dan launching kalender event Rumah Karya Indonesia di Caldera Coffee, Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat malam (7/2/2020).
Dumosch memastikan, ke depannya petugas wisata di Kabupaten Samosir akan terus-menerus diberikan pembekalan kepariwisataan. Tidak boleh ada yang curang apalagi terkait retribusi. Retribusi itu, sambung Dumosch adalah pendapatan resmi daerah yang harus masuk ke kas daerah sebagai PAD.
Terkhusus Desa Wisata Siallagan, dijelaskan Dumosch, ada sedikit perbedaan. Desa Wisata Siallagan selama ini dikelola oleh keluarga keturunan Raja Siallagan, sehingga retribusinya sering double. Yang satu untuk keluarga satunya lagi pemerintah.
Karenanya, lanjut Dumosch, pihaknya akan mencari cara bagaimana agar retribusinya tetap satu, sehingga pengunjung tidak merasa keberatan dan bertanya-tanya.