Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Selatan melalui Dinas PUPR menurunkan tim untuk melakukan survei lokasi bencana longsor badan jalan di Desa Tuhe'owo, Kecamatan Hilimegai, Senin (10/2/2020).
Kepala Dinas PUPR, Erwinus Laia, mengatakan, badan jalan yang longsor tersebut akan ditangani secepatnya agar dapat dilalui oleh masyarakat. "Kita akan tangani sementara, minimal bisa dilalui oleh masyarakat, baik roda dua maupun roda empat," ujar Erwinus Laia saat ditemui diruang kerjanya.
Disampaikannya bahwa setelah ditangani sementara, badan jalan yang telah longsor tersebut akan dialokasikan penganggarannya pada P-APBD.
Pada pantauan wartawan di lokasi, tim PUPR turun, didampingi Sekcam Hilimegai, Stefanus Waruwu, Kades Tuhe'owo, Toniyus Laia, sejumlah BPD dan aparat desa setempat.
Sekcam Himegai Stefanus Waruwu, mengungkapkan peristiwa longsor itu terjadi pada bulan Desember 2019. "Kejadian longsor itu pada bulan Desember, dan hal itu kita sudah sampaikan kepada BPBD," ungkap Stefanus Waruwu dilokasi longsor.
Sementara itu, Kades Tuhe'owo, Toniyus Laia, mengatakan dengan turunnya tim dari Dinas PUPR Nias Selatan kami berharap jalan ini dapat tertangani secepatnya.
"Pasalnya jalan ini adalah merupakan salah satu akses terdekat menuju Kecamatan Lolowa'u. Karena kalau melewati jalan Hilimegai jalan yang ditempuh mencapai 16 KM, sementara kalau melewati jalan ini jalan yang ditempuh itu hanya 6 KM," kata Toniyus Laia.
Disebutkannya, bahwa sebelumnya jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Toniyus Laia, berharap jalan tersebut dapat tertangani secepatnya.
Ditambahkannya lagi, dalam Minggu ini pihaknya akan menggelar musyawarah kepada warga guna melakukan pembahasan pembebasan lahan disekitar jalan tersebut.
Dari pengukuran tim PUPR, badan jalan yang telah tertimbun longsor tersebut mencapai kurang lebih 50 meter akibat hantaman aliran banjir air mbombohalu dan yang akan ditangani sekitar 80 meter nantinya untuk dapat dilalui oleh masyarakat setempat.