Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Dedi Iskandar Batubara menilai rencana aksi tolak Gerakan Save Babi yang direncanakan oleh sejumlah kelompok Islam di Medan bisa berbahaya.
"Kemarin kan yang aksi Save Babi saudara kita Nasrani, nah ini yang besok yang aksi ini umat Muslim. Kok kita dibenturkan hal-hal begini," kata Dedi, yang dimintai tanggapannya, Rabu (12/2/2020).
Tokoh kelompok Islam ini mengaku belum mengetahui persis aksi yang direncanakan Jumat lusa. Namun, ia meminta semua pihak untuk mengedepankan kondusifitas yang telah terbangun. "Kalau pun mau aksi jangan masuk ke wilayah yang menjadikan kita sama kita gak enak," pintanya.
Menurutnya, semua pemeluk agama di Sumut harus jernih melihat isu ini. Isu ini adalah menyangkut wilayah kewenangan pemerintah.
"Ada gubernur. Saya kira dipangggil sajalah tokoh-tokoh agama semua agar bisa mengimbau pemeluknya masing-masing. Dan ditegaskan saja kalau tidak ada kebijakan pemusnahan itu," ungkapnya.
BACA JUGA: Koalisi Umat Islam Sumut Akan Demo Tolak Gerakan Save Babi
Selain daripada itu, juga diperlukan kepatuhan atas aturan yang sudah ada menyangkut lokalisasi peternakan babi seperti yang diatur Perda Kota Medan.
Sejumlah kelompok Islam merencanakan aksi tolak kedaulatan babi yang diwacanakan dalam aksi Gerakan Save Babi yang berlangsung Senin (10/2/2020), di depan Gedung DPRD Sumut. Dalam seruan aksi mengatasnamakan Koalisi Umat Islam Sumut yang tersebar via WhatsApp, massa akan berkumpul di Masjid Raudhatul Islam, Jalan Putro Hijau, Medan dan akan menuju DPRD Sumut.
Sumut Bermartabat adalah salah satu kelompok yang akan bergabung dalam demo tolak Save Babi tersebut. Juru Bicara Sumut Bermartabat, Abdul Hakum Siagian, mengatakan, salah satu isu yang akan mereka bawa adalah menolak Hari Kedaulatan Babi yang dikampanyekan massa Save Babi dalam aksinya.