Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Belum lama ini, kebakaran hebat melanda California, Amerika Serikat. Kebakaran itu menghanguskan gudang penyimpanan produksi vinyl.
Dilaporkan AFP, gudang Apollo Masters sebagai produsen utama pernis yang menghasilkan piringan hitam mengalami kerusakan hebat akibat kebakaran tersebut.
Padahal, saat ini, penjualan piringan hitam sedang dalam kondisi bagus. Pada 2018, angka penjualan vinyl mencapai puncak tertinggi sejak 1998 dengan total US$ 419 juta.
Beberapa pelaku industri musik pun khawatir terkena dampak dari kebakaran tersebut.
"Ini terlalu dini untuk memprediksi bencana tetapi kita semua bisa sepakat ini adalah waktu yang sangat menakutkan bagi kita semua di industri ini," ujar Gil Tamazyan, bos Capsule Labs, percetakan vinyl asal Los Angeles.
Saat ini, tersisa MDC, perusahaan vinyl asal Jepang, yang jadi satu-satunya pemasok pernis du dunia. Saat Apollo Masters masih 'sehat', MDC hanya mampu mencukupi 20 persen stok vinyl di dunia.
"Bencana untuk industri percetakan vinyl," kicau Duplication, perusahaan vinyl asal Kanada, di Twitter.
Meski begitu, David Read sebagai koordinator vinyl Duplication optimis peristiwa ini tidak akan banyak berpengaruh terhadap industri piringan hitam.
"Industri ini akan bangkit lagi seperti sediakala," ungkapnya.
"Ingatlah, vindyl dianggap mati 20 tahun lalu, kecuali untuk mereka yang masih menyimpannya sampai sekarang," lanjutnya.
"Vinyl tidak akan ke mana-mana, percayalah!" tegas Read. dtc