Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sejumlah petani di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara mulai resah. Pasalnya, di saat hendak memasuki masa tanam pupuk bersubsidi jenis urea, phonska dan SP-36 sulit ditemukan di kios pengecer.
"Sampai kapan petani selalu merasa tersakiti seperti ini, ketika hendak mau memasuki musim tanam yang sangat membutuhkan pupuk bersubsidi selalu hilang dari peredaran," ujar seorang petani, M Siahaan, Sabtu(15/2/2020), di Desa Balige II.
Dia mengatakan, karena keberadaan ketiga jenis pupuk utama yang selalu bermasalah membuat rencana petani mengalami keterlambatan untuk masuk pada masa tanam.
"Petani selalu terdesak supaya masuk pada masa tanam serempak tetapi bila terkendala seperti ini, pupuk mengalami kekosongan petani tak bisa berbuat banyak, " sebutnya.
Hal serupa disampaikan R. Simanjuntak, petani di Desa Paindoan, Kecamatan Balige ini menyebut bahwa rencana masa tanam seharusnya dilakukan tepat di awal tahun namun rencana tertunda karena ketersediaan pupuk belum pasti.
"Bagaimana mau dilanjut sementara pupuk belum ada, jangan dipaksakan nanti hasilnya tidak maksimal bahkan merugi, " ucapnya berharap pemerintah memberi perhatian akan masalah ini.
Plt Kepala Dinas Pertanian Tobasa, Jerry Silaen dalam tanggapannya mengakui masalah yang dihadapi petani akan ketersediaan pupuk belum diketahui dan akan ditindak lanjuti kepada pihak teknis.
"Kami akan koordinasikan dulu nanti dan secepatnya akan diberikan jawaban," katanya seraya menyebut kemungkinan kendala tidak mendapat pelayanan karena saat ini ada perbaikan data anggota dan kelompok tani.