Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara terkait tantangan 'skullbreaker challenge' yang ramai di media sosial. Ketua KPAI Susanto mengatakan hal itu berbahaya dan meminta para orang tua ataupun guru di sekolah waspada.
"Ini sangat berbahaya untuk anak. Maka, kepada guru dan orang tua agar waspada. Jika ada anak-anak yang berpotensi melakukan hal yang sama harus dicegah sedini mungkin," kata Susanto ketika dihubungi, Sabtu (15/2/2020).
Susanto juga meminta Kementerian Kominfo untuk mengambil langkah cepat. Menurutnya, Kemenkominfo harus menghapus konten-konten negatif.
"Kominfo juga perlu melakukan langkah sesuai kewenangan yang dimiliki agar ini tidak dilihat dan menginspirasi anak melakukan hal yang sama. Bukan TikTok-nya tapi konten negatifnya (yang dihapus)," ucapnya.
Untuk diketahui, dalam tantangan ini, ada tiga orang yang berdiri sejajar dan melompat bersama-sama. Saat orang yang ada di tengah melompat, dua orang lainnya menendang kaki orang tersebut hingga orang itu terjatuh ke belakang, dengan kemungkinan besar kepala atau punggung terhantam ke lantai.
Polisi mengeluarkan imbauan agar milenial tidak memainkan skullbreaker challenge. Tantangan yang sedang ngetren di TikTok ini disebut berbahaya.
"Kami meneruskan imbauan dari Divisi Humas Polri soal skullbreaker challenge yang berbahaya," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawa, Sabtu (15/2/2020).(dtc)