Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Membuka perdagangan awal tahun ini, neraca perdagangan RI masih lesu. Neraca dagang kembali tekor, kali ini nilai defisitnya US$ 870 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi ekspor Indonesia pada Januari 2020 sebesar US$ 13,41 miliar. Angka ini turun 7,16% dibandingkan Desember 2019 dan 3,7% secara year on year (yoy).
Sementara realisasi impor di bulan yang sama US$ 14,28 miliar. Angkanya juga turun 4,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Artinya, ada defisit US$ 870 juta di neraca dagang Indonesia. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, faktor global menjadi penyebab lesunya ekspor dan impor Indonesia
"Karena ekonomi global tidak stabil, seperti perang dagang, geopolitik di Middle East, fluktuasi harga komoditas dari waktu ke waktu," katanya saat jumpa pers di kantornya, Senin (17/2/2020).
Bulan lalu, Desember 2019, neraca dagang RI juga tekor. Berikut data neraca perdagangan Indonesia selama 2019.
- Januari: defisit US$ 1,16 miliar
- Februari: surplus US$ 330 juta
- Maret: surplus US$ 540 juta
- April: defisit US$ 2,5 miliar
- Mei: surplus US$ 210 juta
- Juni: surplus US$ 200 juta
- Juli: defisit US$ 60 juta
- Agustus: surplus US$ 85 juta
- September: defisit US$ 160 juta
- Oktober: surplus US$ 161,3 juta
- November: defisit US$ 1,33 miliar
- Desember: defisit US$ 30 juta
Neraca dagang Indonesia sepanjang 2019 tercatat defisit US$ 3,2 miliar. Angka ini berasal dari ekspor setahun penuh yang sebesar US$ 167,5 miliar dan impornya sebesar US$ 170,72 miliar.(dtf)