Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Januari 2020 sebesar US$ 13,41 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan angka ini mengalami penurunan 7,16% dibandingkan periode Desember 2019 sebesar US$ 14,45 miliar.
Suhariyanto menjelaskan penurunan ini terjadi karena merosotnya ekspor migas sebesar 28,73% dan ekspor non migas 5,335.
"Untuk komoditas non migas memang mengalami penurunan seperti nikel, tembaga dan timah," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Selain itu ekspor hasil pertanian secara bulanan juga mengalami penurunan misalnya sarang burung dan hasil hutan bukan kayu. Namun secara tahunan ada komoditas ekspor yang meningkat seperti buah-buahan tahunan, tanaman obat aromatik, sarang burung dan rempah-rempah.
Suhariyanto menjelaskan, secara total dari semua komoditas ekspor sepanjang Januari yang mengalami penurunan terbesar adalah lemak nabati dan minyak nabati US$ 703,2 juta. Sedangkan yang mengalami peningkatan terbesar adalah pada komoditas logam mulia, perhiasan dan permata sebesar US$ 219 juta.
Dia menyebutkan Cina masih menjadi negara utama tujuan ekspor Indonesia, kemudian diikuti oleh Amerika Serikat (AS) dan India.
Berikut adalah 10 barang yang diekspor Indonesia sepanjang Januari 2020:
1. Lemak dan minyak nabati US$ 1,36 miliar
2. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 757,2 juta
3. Kendaraan dan bagiannya US$ 616,9 juta
4. Besi dan baja US$ 821,7 juta
5. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 597,5 juta
6. Karet dan barang dari karet US$ 507,6 juta
7. Ikan dan udang US$ 289,3 juta
8. Bijih, terak dan abu logam US$ 76,6 juta
9. Berbagai makanan olahan US$ 66,5 juta
10. Nikel US$ 56,5 juta.(dtf)