Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Kepala Pusat Fasilitas Infrastruktur Daerah Kementrian PUPR, Riono Suprapto menjelaskan, hasil penilaian yang dilakukan dari 98 daerah (kota) di Indonesia, Kota Tebing Tinggi bersama Kota Sukabumi terpilih sebagai pilot project tata kelola jalan daerah.
"Kota Tebing Tinggi dan Sukabumi kita anggap kota-kota yang setter atau pusat-pusat produksi yang sangat berpotensi untuk mengembangkan wilayah sekitarnya. Tebing Tinggi juga daerah penyangga khususnya di Provinsi Sumatera Utara," kata Riono Suprapto pada kegiatan Workshop Kegiatan Pilot Project Peningkatan Tata Kelola Jalan Daerah serta Pemaparan Project oleh Team JICA, Selasa (18/2/2020), di Balai Kota Tebing Tinggi.
Kegiatan tersebut difasilitasi Pusat Fasilitas Infrastruktur Daerah (PFID) Kementerian PUPR RI dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang JICA (Japan International Cooperation Agency).
Riono menjelaskan, pihak Kementerian PUPR bekerja sama dengan JICA khususnya dalam rangka pembinaan perangkat daerah dalam hal tata kelola, pemeliharaan dan ada perbaikan jalan khususnya jalan kota. Jadi tata kelola pemeliharaan dan perbaikan jalan kota bagi pegawai di Dinas PU juga akan diberikan pembinaan terkait dengan bagaimana proses speksi jalan dalam rangka mendapatkan data-data jalan yang palit, setelah itu merencanakan perencanaan jalan selama 1 tahun.
“Hal ini menggunakan aplikasi programer yang dikeluarkan oleh eksport-eksport dari Jepang, sehingga nanti perangkat daerah khususnya Dinas PU dapat menangani pemeliharaan jalan secara sistematis dan struktur dalam rangka menjaga kemantapan jalan Kota Tebing Tinggi dan juga mendapatkan peralatan untuk pemeliharaan", jelas Riono.
Walikota Tebing Tinggi, H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, kehadiran dua rombongan dari Kementrian PUPR bersama JICA tersebut dalam rangka peluncuran proyek regional ruth developer di Kota Tebing Tinggi.
"Kita bersyukur kota kita terpilih sebagai salah satu dari dua kota selain Sukabumi, Tebing Tinggi lah sebagai kota pilot project yang ditunjuk oleh Kementerian PUPR dan JICA untuk regional depelovmen, khususnya bagaimana kita melakukan pemeliharaan jalan dengan baik dan benar untuk sebagai contoh nantinya di Indonesia", jelasnya.
Di Kota Tebing Tinggi, proyek ini sebagai contoh nanti pertama sekali akan ada dua lokasi yang akan dinilai, proyek ini akan berlangsung selama tiga tahun. Jadi ada dua lokasi proyek yang akan ditentukan kemudian dan bisa saja berobah atau bertambah sesuai dengan apa yang disampaikan JICA kemungkinan bisa saja akan bertambah.
Terkait peran JICA dalam project ini, Umar Zunaidi menjelaskan, pihak JICA Jepang dalam hal ini akan mentransfer ilmu yang ada dari mereka khususnya dibidang sarana umum jalan dan mentransfer peralatan.
"Jadi ada sistim (pengaspalan jalan) yang biasa kita kenal Hotmix maka nanti kita akan mengenal Coolmix (aspal dingin) yang selama ini di Kota Tebing Tinggi belum pernah ada karena kita masih pakai Hotmix saja. Dan hal ini harus kita buktikan ketahanannya sesuai dengan standart yang ditentukan, kata Umar.
Pendanaan proyek ini akan ditanggung oleh Pemerintah Indonesia, APBD Kota Tebing Tinggi dan dibantu DAK dari pemerintah pusat yang tentunya rekomendasi dari JICA.
Pada kesempatan itu, Walikota Tebing Tinggi memberikan cenderamata dan pemasangan kain ulos kepada Kepala Pusat Fasilitas Infrastruktur Daerah Kementrian PUPR, Riono Suprapto dan Ketua Tim JICA Mr Kawabata Tomoyuki di ruang kerja walikota.