Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setelah diluncurkan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, kini giliran Gubernur Edy Rahmayadi yang meluncurkan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) dan Layanan Lumpur Tinja Tidak Terjadwal (L2T3) PDAM Tirtanadi.
Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, meluncurkan L2T2 dan L2T3 itu pada saat puncak HUT ke-114 PDAM Tirtanadi di Kantor Pusat Tirtanadi Jalan Sisingamangaraja, Medan, Minggu (15/12/2020). Sementara Gubernur Edy meluncurkannya di Pendopo Gubernuran, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (18/02/2020). Bedanya, diselipkan kata grand launching. Dan untuk layanannya, akan dimulai dari rumah dinas gubernur.
Gubernur Edy berpesan agar program L2T2 dan L2T3 disosialisasikan lagi kepada masyarakat. Menurutnya layanan dan pengolahan air limbah sudah menjadi tuntutan kehidupan, khususnya di perkotaan.
Direktur Tirtanadi, Trisno Sumantri, program L2T2 dan L2T3 merupakan komitmen pihaknya untuk pelayanan limbah rumah tangga, selain pelayanan air minum bagi pelanggannya. Tirtanadi memiliki fasilitas pengolahan air limbah di Cemara, yaitu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Prasetyo mengapresiasi kolaborasi Pemprov Sumut dan PDAM Tirtanadi dengan Pemko Medan yang menginisiasi adanya program layanan pengolahan limbah bagi masyarakat.
Sementara itu, pengelolaan air limbah lewat program L2TL dan L2T3 dilakukan Tirtanadi sesuai dengan Permen PUPR Nomor 04/PRT/M/2017, dimana konsep pengelolaan air limbah domestik terdiri dari SPALD-S dan SPALD-T.
Adapun SPALD-S yaitu pelayanan air limbah dengan melakukan pengurasan tangki septik tank secara berkala dan lumpur tinja yang berasal dari tangki septik diangkut dengan truk tinja dan dipastikan dibuang untuk diolah di IPLT.
Sementara SPALD-T yaitu pelayanan air limbah sistem perpipaan, dimana air limbah domestik yang berasal dari rumah tangga, periantoran, hotel dan lainnya dialirkan lewat sistem jaringan perpipaan ke IPAL. Dengan demikian menjadi lebih efektif sebab tidak lagi memerlukan septik tank.
Hasil akhir air limbah yg telah diproses di IPAL Tirtanadi sebelum dilepas kembali ke badan air, sebagian dimanfaatkan sebagai air pembilas (flushing) closet yg ada di Kantor IPAL melalui proses recycle.
Ke depan, air limbah yg telah diolah di IPAL dapat dimanfaatkan sebagai sumber air utk Pemadam Kebakaran dan Penyiraman Taman Kota.
Selain itu, lumpur yg berasal dari hasil akhir proses pengolahan di IPAL dimanfaatkan sebagai pupuk/kompos. Untuk sementara, pupuk ini digunakan sebagai penggembur tanaman hias yg ada di lokasi IPAL dan belum dikomersilkan sebab masih menunggu izin lebih lanjut.
Kemudian pada hasil akhir proses pengolahan air limbah di IPLT, lumpur tinja diproses dengan mesin Belt Press hingga menjadi cake. Lumpur tinja yg telah menjadi cake setelah dikeringkan kemudian dicetak menjadi briket yg dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembakaran seperti arang. Saat ini briket masih diproduksi secara manual dan belum dilakukan secara besar besaran.
Hadir Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Sekdaprov Sumut R Sabrina, Kajati Sumut Amir Yanto, mewakili Konjen AS Brett Walkley serta para Dewan Pengawas, jajaran Direksi PDAM Tirtanadi, OPD Pemprov Sumut, Pemko Medan serta pelaksana program IUWASH+.