Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Doloksanggul. Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BODT) bersama dengan curator wisata edukasi di Jakarta menetapkan Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara, sebagai daerah tujuan paket wisata edukasi tahun 2020 dan berada di Kawasan destinasi super prioritas.
"Rencana program paket wisata edukasi di Kabupaten Humbahas setelah curator edukasi di Jakarta dengan Badan pelaksana Otorita Danau Toba (BODT) melakukan penilaian berdasarkan pertimbangan dan krakteristik Baktiraja, dan terpilih menjadi tempat wisata edukasi,” kata Plt Kadis Pariwisata Humbahas, Sabar Purba kepada medanbisnisdaily.com, di Doloksanggul, Rabu (19/2/2020).
Sabar mengatakan, 3 provinsi, yakni Sumut (Danau Toba), Jawa Tengah (Borobudur) dan Nusa tenggara Barat (Mandalika), yang merupakan destinasi super prioritas, menjadi pilihan utama program nasional paket wisata edukasi.
”Kawasan Danau Toba terpilih. Dari beberapa lokasi di kawasan di Danau Toba, Baktiraja, Kabupaten Humbahas menjadi pilihan utama paket wisata edukasi Indonesia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, wisata edukasi adalah program yang menghubungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan dan belajar tentang berbagai hal.
"Wisata edukasi berbeda dengan wisata lain, karena pengunjung tidak sebatas menikmati atraksi pariwisata. Wisatawan akan tinggal dengan warga serta beriteraksi langsung dengan masyarakat lokal,” terangnya.
Hal senada disampaikan, Kabid Promosi Pariwisata Dinas pariwisata Humbahas, Bantor Naibah. Ia menambahkan, manfaat wisata edukasi untuk merangsang minat pada suatu objek. Setelah itu akan memperluas informasi.
"setelah mengetahui materi di lapangan,selanjutnya akan menambah wawasan, kemudian memperluas pengalaman kepada yang lain, dan informasi itu akan tetap berantai,” ungkapnya.
Dampak terhadap masyarakat, sebutnya, dari segi pendapatan akan berlangsung berbagai layanan transaksi beberapa di bidang jasa, terbuka lapangan kerja.
Khusus kepada pengunjung dari kalangan pelajar, diharapkan akan menambah kasanah dalam ilmu pengetahuan, sehingga memahami metode pendidikan.
"Setiap saaat daerah kita menjadi tujuan wisata yang dikunjungi oleh para wisatawan, khusus untuk pelajar dan siswa yang berwisata sambil belajar," terangnya.
Paket wisata edukasi nasional ini direncanakan di-launching pada April 2020, dengah melibatkan perwakilan sekolah dari dalam negeri dan luar negeri. Selanjutnya, membuat list aktivitas masyarakat yang layak dikunjungi dan konsep ini akan ditawarkan ke BODT.
Kabid Kebudayaan Dinas Parawisata Humbahas, Nelson Lumbantoruan, menjelaskan, konsep pengembangan wisata edukasi dari segi budaya. Menurutnya, masyarakat lokal di lokasi wisata dipersiapkan mengenal lingkungan dan budaya.
"Konsep pengembangann wisata edukasi adalah penyiapan masyarakat serta lingkungan. Masyarakat dapat mengedukasi pengunjung dengan berbagai ilmu sosial budaya masyarakat,” kata penjaga aksara Batak itu.
Karena konsep kegiatan wisata edukasi bukanlah program pemerintah yang mengguanakan anggaran negara, terangnya, maka pelaku wisata didorong lebih memahami pengelolaaan usaha kepariwisataan tersebut.
"Masyarakat harus dibekali dan didorong lebih kepada pelaku dengan paket wisata edukasi,"sebut mantan asisten Prof Uli Kozok itu.
Kata Neslon lagi, paket wisata edukasi di antaranya menyangkut budaya dan sejarah, di mana akan memberikan informasi tentang kearifan lokal. Masyarakat mampu menuturkan naskah Batak, pengobatan, etika perang, perdukunan atau mistisme, hingga dengan ilmu supernatural lain.
"Karena paket wisata edukasi tidak hanya bersifat nasional bahkan sudah internasional, maka perlu dipersiapkan literatur yang bersifat atraksi, seperti sihali aek, pesta kematian, atraksi menanam padi, atraksi ratapan tangis atau andung, manghala solu dan berbagai atraksi lain," paparnya.