Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ini satu lagi anggota DPRD Sumatera Utara dari Komisi E yang punya pengalaman "pahit" ketika berobat di rumah sakit ternama, RS Columbia Asia. Dia adalah Jafaruddin Harahap dari PPP. Pengalamannya itu diceritakan pada rapat dengar pendapat Komisi E, Rabu (19/2/2020), dengan empat RS swasta. Selain Columbia Asia juga dengan RS Siloam, Murni Teguh dan Royal Prima.
Tutur Jafaruddin, karena menderita flu dia berobat ke bagian THT di Columbia Asia dua pekan lalu. Setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis terkait kepadanya diberikan resep sejumlah obat. Namun diluar sangkaannya kalau nilai obat tersebut mencapai Rp 900.000 saat ditebus dari apotik di RS Columbia Asia.
Dijelaskannya kepada perwakilan Columbia Asia yang hadir di acara RDP, dr. Ida Damanik dan Ika Endani, setelah diteliti satu persatu ternyata salah satu obat yang dibayarnya adalah anti biotik. Harganya Rp 500.000 sebanyak satu papan.
"Obat anti biotik apa kok nilainya sampai Rp 500.000," ungkap Jafaruddin terheran-heran.
Jafaruddin yang juga Ketua Fraksi Nusantara (terdiri atas tiga partai; PPP, PKB dan Perindo), meminta agar dr. Ida Damanik dan Ika Endani memberi penjelasan tentang harga anti biotik yang dinilainya tidak wajar tersebut.
Atas protes itu, Ika mengaku belum mengetahui jenis anti biotik yang dibayar Jafaruddin. Dia berjanji akan mengecek.