Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Saya pulung bahannya dari berbagai website di intenet, eh, ternyata tikus itu hebat juga. Konon, pernah ahli psikologi bereksperimen dengan menggunakan tikus betina, pasangan dan anaknya. Mereka dilatih menyeberangi suatu jembatan beraliran listrik untuk mendapatkan makanannya. Mulanya, tikus betina melakukannya dengan baik. Tetapi ketika kekuatan setruman listrik di jembatan itu ditambah, si tikus betina menyerah.
Lantas, eksperimen kedua pun dilakukan. Kali ini, di ujung jembatan terdapat pasangannya, yakni tikus jantan yang tidak bisa mengambil makanan kecuali dibantu oleh tikus betina.
Astaga, melihat kekasihnya di seberang sana, tikus betina ini rela ‘disetrum’ untuk membantu pasangannya. Namun, saat setruman ditingkatkan terus, meskipun ada pasangannya, si betina ini menyerah untuk menyeberang.
Saat eksperimen ketiga, yang ditaruh di seberang adalah anak-anaknya yang perlu diberi makan. Melihat anak-anaknya, si tikus betina kembali rela disetrum lagi, dengan tingkat setruman listrik yang lebih besar, demi menyelamatkan anak-anaknya.
Luar biasa. Rupanya motivasi itu akan rendah jika hanya untuk diri sendiri. Tetapi jika untuk anak atau pasangan, motivasi bangkit dengan luar biasa.
Bayangkan, jika politikus di parlemen termotivasi memperjuangkan nasib rakyat sebagaimana tikus betina itu menolong pasangan dan anak-anaknya. Hebat bukan.
Terlepas suka menyerang sawah petani, tikus juga punya “otak” dan bisa belajar dari pengalaman. Jika dia memakan suatu dan menimbulkan sakit perut maka tikus akan jera dan tidak akan mau memakannya lagi.
Tikus juga punya intuisi menyimpan makanan sekitar 10 kilogram bagai sebuah lumbung. Saya tersenyum-senyum membaca tulisan Ir Mahfus, seorang staf Lap. PHP Dolago, Kab. Parigi-Moutong, BPTPH Sulawesi Tengah disebuah website.
Katanya, hewan ini pun termasuk pemalu dan penakut. Bila seekor tikus terkena perangkap yang dipasang atau mati karena memakan umpan yang disediakan, sementara tikus lain melihat tikus tersebut, maka mereka tidak akan mendekati perangkap. Apalagi memakan kembali makanan umpan tersebut.
Dalam mencari makanan, tikus lebih aktif pada malam hari dan dapat berjalan sejauh 700 meter dalam semalam. Mereka pun mampu berlari cepat, sehingga wajar bila kita sulit mengejarnya. Maklum, sarang mereka berada jauh di bawah tanah.
Tikus sawah bahkan mampu berenang selama 72 jam, melompat ke atas sejauh 90 cm, melompat ke depan sejauh 1,2 sampai 3 m, serta tidak akan mengalami cedera meskipun jatuh dari ketinggian 10 meter. Betul-betul kader tahan banting, bukan?
Mengapa tikus suka mengerat? Ternyata karena pertumbuhan 2 pasang giginya terus tumbuh hingga mencapai 12 -15 cm per tahun. Supaya tidak bertambah panjang mereka terus mengerat apa saja untuk menghambat pertumbuhan giginya.
Memang meski tak pernah bertanam padi, tapi giliran musim panen, ia ikut panen walau bagai pencuri. Pantaslah, tikus disebut sebagai simbol koruptor. He-he, tentu saja ini tak patut ditiru politikus