Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia mendukung inisiasi Malaysia untuk fokus kembali pada tujuan fundamental Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), yakni mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat di Kawasan Asia Pasifik.
Menurut Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan Antonius Yudi Triantoro, Indonesia memandang penting kontribusi APEC untuk mengatasi ketidakpastian dalam perekonomian dan perdagangan global saat ini. Kontribusi ini dapat dicapai dengan meningkatkan potensi sumber daya manusia untuk kemakmuran bersama di masa depan.
"Ekonomi APEC diharapkan dapat menjadi pilar kestabilan ekonomi dunia dengan berfokus pada kerja sama ekonomi yang adil agar seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dan menikmati kesejahteraan ekonomi secara merata," ujar Yudi dalam keterangannya, Jumat (21/2/2020).
Yudi juga menyampaikan, setidaknya ada dua hal yang menjadikan tahun keketuaan Malaysia sangat penting. Pertama, target pencapaian Bogor Goals yang disepakati tahun 1994 akan berakhir pada 2020 sehingga ekonomi APEC perlu menyusun visi baru paska Bogor Goals.
Kedua, pada dua tahun terakhir yaitu 2018 dan 2019, forum APEC gagal mencapai kesepakatan di tingkat pemimpin APEC untuk mengatasi berbagai tantangan global.
"Sebagai tuan rumah, Malaysia menghadapi tantangan yang cukup besar, yaitu pencapaian target Bogor Goals yang masih belum sesuai harapan, tidak mudahnya merumuskan visi baru APEC pasca-2020 yang dapat mengakomodasi kepentingan seluruh ekonomi APEC, dan besarnya harapan dapat disepakatinya deklarasi bersama tingkat pimpinan APEC tahun ini," imbuhnya.
Untuk itu, Yudi menegaskan Indonesia turut mendukung tiga prioritas utama yang diangkat Malaysia guna mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pertama, perbaikan narasi perdagangan dan investasi. APEC sebagai forum ekonomi harus dapat mengembalikan kepercayaan (trust) negara-negara di Asia Pasifik terhadap perdagangan, investasi, dan sistem perdagangan multilateral secara inklusif dan berkelanjutan.
Kedua, mengurangi kesenjangan di era digital melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi digital, mendorong partisipasi seluruh lapisan masyarakat termasuk peningkatan peran wanita serta mendukung perkembangan perusahaan rintisan digital.
Ketiga, perhatian terhadap kelestarian lingkungan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi pengelolaan limbah dan pengembangan energi yang ramah lingkungan.
Menurut Yudi, prioritas tuan rumah Malaysia dinilai sejalan dengan hal-hal yang selama ini diperjuangkan Indonesia pada forum APEC, khususnya pertumbuhan ekonomi inklusif yang menjamin pemerataan kesejahteraan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Dalam penyusunan visi APEC pasca-2020, Indonesia terus mendorong agar visi APEC mengedepankan inisiatif yang mendukung pemberdayaan UMKM, pelaku bisnis perempuan, pembangunan daerah pedesaan dan pengentasan kemiskinan, serta upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia untuk mengurangi kesenjangan digital," imbuh Yudi.(dtf)