Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita melaksanakan kunjungan kerja ke Trans Pacific Petrochemical Indotama di Tuban (TPPI) dan Fuel Terminal di Tuban.
Ratna didampingi oleh Komite BPH Migas, Sumihar Panjaitan, Kepala Dinas Perindag dan Koperasi Kabupaten Tuban, Agus Wijaya dan PT Pertamina (Persero).
Kunjungan ke kilang TPPI disambut Direktur Operasi, Nyoman Sueta. Ia memaparkan tentang profil dan informasi mengenai kilang TPPI antara lain: kilang TPPI mampu memproduksi BBM (Migas, Kerosene, Gas Oil) dan produk Petrokimia Hulu (Benzene, Toluene, Xylene). Saat ini, kilang TPPI beroperasi dengan mode Gasoline yang banyak menghasilkan produk aromatik.
Baca juga: BPH Migas Nilai IT Nozzle Ampuh Cegah Penyimpangan BBM Subsidi
"Ke depan kilang TPPI direncanakan dapat memproduksi Polypropylene yang ditargetkan selesai dalam waktu 3 tahun sesuai perintah Presiden Joko Widodo," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Jumat (21/2/2020).
Ia juga menjelaskan bahwa bahan baku kilang TPPI merupakan campuran kondesat dan naptha yang bersumber dari kegiatan operasi hulu dan hilir di Indonesia dengan komposisi berkisar 54% dan 46%.
Kilang TPPI menghasilkan Produk BBM Mogas 88 (Premium), Mogas 90 (Pertalite), Mogas 92 (Pertamax), Gas Oil CN 48 dan baru-baru ini memproduksi Gasoil CN 53 (Per ta Dex). Sedangkan penyaluran kilang TPPI untuk produk Pertamax langsung ke Fuel Terminal Tuban melalui jalur pipa.
Pada kesempatan tersebut, BPH Migas mengapresiasi atas capaian kinerja kilang TPPI dan juga meminta untuk meningkatkan koordinasi terutama terkait pelaporan kegiatan dan keakuratan data sesuai amanat PP nomor 36 Tahun 2004.
Pada kunjungan tersebut, Ratna Juwita mengimbau agar selalu menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak membebani neraca perdagangan Indonesia. Ia juga mengimbau untuk intensitas program CSR lebih ditingkatkan terutama untuk masyarakat yang berada di ring 1 lokasi kilang.
Setelah mengunjungi kilang TPPI, kemudian kunjungan dilanjutkan ke Fuel Terminal Tuban yang bertempat di Jl Tanjung Awar-awar Desa Remen Kecamatan Jenu, Tuban. PT Pertamina (Persero) pun menyampaikan Overview mengenai Fuel Terminal Tuban.
FTT beroperasi sejak Desember 2009 dengan total area 60 hektare. Produk yang tersedia di Fuel Terminal Tuban adalah Premium, Pertalite, Pertamax, Bio Solar. Fasilitas yang dimiliki adalah 4 tangki premium dengan safe capacity 151.236 KL, 3 tangki solar dengan dafe capacity 156.236 KL, 5 tangki pertamax dengan safe capacity 171.050 dan 4 tangki fame dengan safe capacity 140, dengan penyaluran ke retail:
- Premium 290 KL/hari
- Pertamax 128 KL/hari
- BioSolar 918 KL/hari
- Pertalite 826 KL/hari
Dengan jumlah konsumen:
- SPBU: 104 lokasi
- SPBU N: 11 lokasi
- Industri: 1 lokasi
Adapun total Thruput 2.081 KL/day atau 64.511 KL/bulan. Pada kondisi RAE TF tuban alih suplai dari FT Surabaya, FT Semarang dan Cepu. Kemudian Tim BPH Migas melanjutkan monitoring SPBU yang sudah terdigitalisasi di wilayah Kota Lamongan.
(dtf)