Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Setelah menerapkan bahan bakar campuran biodiesel 30% atau B30, pemerintah akan meningkatkannya menjadi B40. Produk ini diharapkan bisa diimplementasikan pada Juli 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, implementasi biodiesel dalam bahan bakar masih terus dikembangkan. Tujuannya untuk mengurangi impor bahan bakar minyak yang masih menjadi beban besar bagi neraca dagang Indonesia.
"Khusus mengurangi impor pemerintah menyiapkan roadmap biodiesel 40%," ujarnya dalam acara Rapat Kerja BPPT 2020 di gedung BPPT, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Dalam roadmap B40 yang disiapkan, pemerintah akan menunjuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan uji coba. Diharapkan setelah uji coba akan bisa diimplementasikan pada Juli 2021.
"Diharapkan BPPT bisa menyiapkan uji coba, diharapkan Juli 2021 bisa diimplementasikan," tuturnya.
Baca juga: Hilirisasi Industri Bisa Genjot Ekspor
Penerapan B40 sendiri merupakan masuk dalam roadmap industri 4.0. Di dalamnya fokus pada hilirisasi impor, substitusi, berbasis farmasi dan industri lain.
Hilirisasi untuk menekan impor, selain berbasis CPO juga akan dilakukan dark sektor mineral. Seperti hilirisasi bauksit yang bisa menjadi aluminium dan alumina.
"Sedang dibangun beberapa proyek di Kalimantan Barat maupun di Pulau Bintan diharapkan kapasitas aluminium 1 juta ton 2021. Sedangkan hilirisasi dari nikel ore diharapkan produksi stainless steel juga akan meningkat dan bahkan target ekspor sampai sekarang sudah mencapai US$ 7 miliar," terangnya.
"Diharapkan dengan diselesaikan 1 project lagi di Morowali itu karbon steel yang diproduksi bisa menambah sekitar US$ 3 miliat. Hal ini akan mendorong pentingnya pengkajian dan penerapan teknologi," tutupnya.(dtf)