Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak masyarakat untuk mulai liburan. Pasalnya, pemerintah telah memberikan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan masyarakat di tengah turunnya denyut ekonomi dunia.
Pemerintah sudah merampungkan sederet insentif sebagai vitamin untuk menyehatkan ekonomi Indonesia yang sudah 'terjangkit' virus corona. Jumlah dana yang dianggarkan untuk insentif itu mencapai Rp 10,3 triliun. Salah satu insentif yang banyak diberikan adalah di sektor pariwisata.
"Ini sudah diberikan, kemudian dari yang ada 1.000 lebih di sini juga menyampaikan di-upload di masing-masing Instagram-nya, yuk kita sekarang pergi, itu penting banget," kata Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2020 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Berbagai insentif yang disiapkan pemerintah di antaranya tambahan manfaat kartu sembako, diskon liburan, insentif maskapai dan agen perjalanan, insentif bebas pajak hotel dan restoran, serta kompensasinya ke pemerintah daerah (Pemda), hingga tambahan subsidi bunga dan uang muka (DP) rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Khusus di sektor pariwisata, Sri Mulyani bilang berharap bisa menggenjot jumlah wisatawan asing maupun domestik.
Insentif ini diberikan untuk 10 destinasi pariwisata yakni Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan.
Untuk insentif yang diberikan kepada wisatawan dalam negeri jumlah dana yang dipersiapkan mencapai Rp 443,39 miliar. Insentif itu diberikan dalam bentuk diskon 30% dari harga tiket. Namun berlaku hanya untuk 25% dari jumlah bangku yang tersedia per pesawat.
Sementara untuk wisatawan asing dipersiapkan insentif dengan total dana yang dipersiapkan mencapai Rp 298,5 miliar. Jika dirinci sebesar Rp 98,5 miliar diberikan kepada maskapai dan agen perjalanan untuk memberikan diskon khusus.
Lalu sebesar Rp 103 miliar untuk anggaran promosi, Rp 25 miliar kegiatan tourism, dan Rp 72 miliar untuk influencer. Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan insentif untuk hotel dan restoran. Bentuknya bebas pungutan pajak selama enam bulan ke depan, dimulai dari Maret 2020.
Implementasinya di 10 destinasi pariwisata dan 33 kabupaten/kota.Sebanyak 33 pemerintah kabupaten/kota tersebut selama 6 bulan ke depan tidak akan menarik pajak yang besarnya mencapai 10%. Sebagai ganti dari potensi kehilangan penerimaan daerah itu, pemerintah pusat akan memberikan hibah yang jumlahnya diperkirakan mencapai Rp 3,3 triliun.
Lalu, PT Pertamina (Persero) dan PT Angkasa Pura I (Persero) juga patungan untuk memberikan insentif ke sektor penerbangan.
"Dari pemerintah diskon 30%, 20% dari yang diskon AP dan Pertamina. Kita perkirakan diskon tiket bisa 50%," ungkap dia.(dtf)