Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) dari Tanoto Foundation yang dijalankan di sejumlah sekolah di Sumatra Utara (Sumut) terus membawa perubahan positif bagi para guru dan pelajar. Bahkan, kini program ini turut melibatkan orang tua langsung dalam proses belajar mengajar.
Salah satu sekolah yang telah menerapkan program PINTAR dengan melibatkan orang tua murid adalah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Amaliyah Pematangsiantar. Ide melibatkan orangtua murid sudah dilakukan sejak awal semester dua tahun ini secara bergantian. Sebagai contoh, orang tua dilibatkan untuk membuat tauge dengan memanfaatkan botol minuman plastik bekas sebagai wadah. Sekolah yang mulai mengadopsi program PINTAR sejak tahun 2017 lalu ini mengaku mendapatkan banyak hal dari sistem pembelajaran tersebut.
"Sekolah kami seperti memiliki wajah baru dalam sistem pengajaran apalagi kini bisa langsung melibatkan orang tua dalam proses belajar mengajar. Sebelumnya proses belajar mengajar sangat kaku. Tapi kini interaksi antara guru dan murid sudah sangat baik. Murid juga lebih berani dan kreatif," kata Kepala Sekolah MIS) Amaliyah Pematangsiantar, Andi P Hasibuan, Rabu (26/2/2020).
Andi mengatakan, melibatkan orang tua dalam proses belajar mengajar tidak segampang yang dipikirkan karena mereka juga memiliki kesibukan masing-masing. Bahkan, awalnya ada yang menolak. Namun sekarang sudah bisa terima dan hubungan dengan sekolah menjadi bagus.
Karena menurut Andi, orang tua bukan hanya dilibatkan saat proses belajar mengajar tapi pihak sekolah juga membuat persatuan orang tua dan guru dengan membentuk grup WhatsApp. Melalui grup ini, para orang tua bisa saling bertukar pikiran, apa yang dihadapi anak di dalam kelas, apa yang sedang dipelajari dan sebagainya.
"Kami juga melibatkan orang tua dalam penambahan fasilitas sekolah seperti perpustakaan. Jika ada orang tua yang memiliki buku dan cocok untuk dibaca oleh anak-anak bisa disumbangkan ke sekolah. Kami berharap, keterlibatan para orang tua ini bisa semakin meningkatnkan kualitas anak didik kami yang pembelajarannya kini mengadaptasi program PINTAR Tanoto Foundation," katanya.
Pengawas Sekolah MI Amaliyah, Samsuddin Siregar, mengatakan, dari 12 Madrasah Ibtidaiyah yang ada di kota Pematangsiantar, ada 4 MI yang menjadi mitra Tanoto Foundation. Tetapi kemajuan paling pesat ditunjukkan MIS Amaliyah.
"Ini merupakan lompatan yang luar biasa. Secara umum, selama ini guru-guru kurang kreatif dalam konteks pembelajaran, bahkan sangat kaku. Setelah Tanoto datang, maka guru-guru lebih kreatif. Begitu juga murid-murid semakin semangat belajar," katanya.
Ke depan, dalam membantu penyebarluasan modul pembelajaran yang disusun Tanoto, pihaknya berkeinginan menyusun satu buku yang berisikan pengalaman para guru. Dengan begitu, semakin banyak guru yang aktif dalam mengajar sehingga proses belajar mengajar tidak monoton.
Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Sumut, Yusri Nasution, mengatakan, Tanoto Foundation sendiri mulai menjalankan program PINTAR sejak 2018 dan saat ini bermitra dengan 114 sekolah MI dan SD di 5 kabupaten/kota di Sumut yakni Medan, Pematangsiantar, Karo, Batubara dan Asahan.
"Sekarang progresnya sangat bagus. Ini memang sesuai harapan kami yang ingin membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk Sumut. Tentu ke depan, diharapkan semakin banyak sekolah yang menerapkan proses pembelajaran dengan sistem PINTAR ini," katanya.