Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batangtoru. PT Agincourt Resources Tambang Emas Martabe menyerahterimakan pembangunan tambun (Jembatan Gantung) serta fasilitas produksi jagung pipil yang dikelola Koperasi Karya Mulia Bhakti berlokasi di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Selasa (25/2/2020). Setidaknya 90 petani dan sedikitnya 60 hektare lahan pertanian di Sikua-kua terbuka aksesnya.
Senior Manager Community Relations PT AR, Pramana Triwahjudi, mengatakan, bantuan infrastruktur PT AR melalui rambin ini akan memudahkan petani mengakses area persawahan dengan lebih aman dan nyaman.
"Setidaknya ada lebih 90 petani menerima manfaat langsung dan sekitar 60 hektare lahan pertanian di Sikua-kua terbuka aksesnya," katanya di hadapan Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu dan rombongan pimpinan OPD yang hadir pada kesempatan itu.
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, rambin dibangun atas kerjasama PT AR dengan Dinas PU dan Penataan Ruang Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam mendesain dan menghitung biaya pembangunan rambin.
Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 17 Desember 2019 bersama dengan Dinas PU dan Penataan Ruang, Fotkopimca, BPP Kecamatan Batangtoru, Perwakilan Kelompok Tani dan perwakilan PT AR.
"Total biaya Rp 860 juta dan lama pembangunan 50 hari. Rambin tersebut diberi nama Rambin Martabe memiliki panjang 70 meter diatas Sungai Garoga dekat perbatasan Tapanuli Tengah," jelasnya.
Ia menceritakan, sebelum rambin dibangun petani dan warga harus menyeberangi sungai untuk pulang dan pergi menuju persawahan. Bahkan untuk membawa hasil bumi, petani harus menggunakan tali sling untuk menyeberangkan berbagai komoditi untuk dibawa pulang kerumah.Bahkan saat hujan dan sungai Garoga meluap, petani dan warga harus berjalan cukup jauh untuk menyeberang. Dilihat dari aspek keselamatan, aktivitas petani dan warga menjadi sangat rawan dan beresiko.
"Sementara itu proyek pengembangan masyarakat berupa fasilitas pengolahan jagung untuk aktivitas pasca penen juga diresmikan untuk dikelola oleh Koperasi Karya Mulia Bakti. Kapasitas penjemuran mencapai 2 ton sedangkan gudang produksi mencapai 3 ton, dengan total biaya pembangunan lebih dari Rp.200 juta," kata Pramana.
Direktur Operasional PT AR, Darryn McClelland, menyatakan, peresmian kedua program community development PT AR tersebut merupakan bagian dari program peningkatan ekonomi terutama di bidang pertanian untuk masyarakat di sekitar Tambang Emas Martabe.
"PT Agincourt Resources berkomitmen untuk memberikan manfaat sosial positif jangka panjang dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan lokal melalui berbagai program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
Sementara itu Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu, mengatakan, warga Desa Sumuran yang tergabung dalam berbagai kelompok sangat terbantu dengan program ini.
"Pantas kita bersyukur hari ini salah satu komitmen bersama antara PT AR dan pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dapat terlaksana dengan baik. Atas hadirnya PT AR yang mengelola sumberdaya alam di Batang Toru dulu kita pernah berkomitmen. Komitmennya apa yang dulu kami tandatangani bahwa keuntungan sebagian di berikan kepada masyarakat," katanya.
Dia juga mengatakan di dalam aturan amdal dan aturan perusahaan yang diikat oleh peraturan negara republik Indonesia terhusus tambang tidak sama di seluruh Indonesia. "Maka sesui amdal ada 15 lingkar tambang..kenapa 15 kenapa tidak 20 atau 30 atau lainnya. Ada juga 3 desa sekitar tambang menjadi prioritas utama kalau ada CSR. Itu semua ada aturannya," tambahnya.