Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Sumatra Utara (Sumut) pekan ini kembali melorot sebagai imbas dari kinerja minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang memburuk. Harga CPO yang kini hanya RM 2.419/metrik ton dari pakan lalu masih RM 2.618/metrik ton, membuat harga TBS terendah di petani hanya sebesar Rp 1.400/kg dari sebelumnya Rp 1.500/kg. Sementara untuk harga tertingginya hanya Rp 1.605/kg, padahal pekan lalu masih ada yang mencapai Rp 1.675/kg.
Harga TBS ini memang terus turun karena sejak akhir Desember hingga Januari 2020, harganya bahkan sempat tembus Rp 2.000/kg. Tapi harganya mulai merosot sejak awal Februari dan kini sudah ada yang sebesar Rp 1.400/kg.
Secara rinci, harga TBS di daerah penghasil sawit di Sumut yakni:
1. Langkat Rp 1.450/kg
2. Deli Serdang Rp 1.550/kg
3. Serdang Bedagai Rp 1.580/kg
4. Simalungun Rp 1.540/kg
5. Batubara Rp 1.550/kg
6. Asahan Rp 1.590/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 1.560/kg
8. Labuhanbatu Rp 1.510/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 1.585/kg
10. Padanglawas Utara Rp 1.605/kg
11. Padanglawas Selatan Rp 1.600/kg
12. Tapanuli Tengah Rp 1.580/kg
13. Mandailing Natal Rp 1.400/kg
14. Tapanuli Selatan Rp 1.550/kg
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, penurunan harga TBS belakangan membuat petani mulai pesimis harganya bisa kembali ke level Rp 2.000/kg. "Harga CPO terus turun. Otomatis harga TBS juga akan menyesuaikan. Itu yang membuat petani pesimis harganya bisa mencapai Rp 2.000/kg dalam waktu dekat ini," katanya, Kamis (27/2/2020).
Dikatakan Gus, petani hanya sebentar mencicipi harga Rp 2.000/kg. Meski untuk saat ini sulit mencapai harga tersebut, petani berharap tren penurunan harga TBS bisa berhenti. Karena penurunannya terus terjadi tiga pekan terakhir.