Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Revitalisasi pasar tradisional di Kota Medan diharapkan dapat menjadi program yang dijalankan secara berkelanjutan. Sebab kehadiran pasar tradisional berperan penting dalam mendukung keberadaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota Medan dari Partai Gerindra, Suryani Paskah Naiborhu, mengatakan, pasar tradisional sampai saat ini masih berperan penting dalam menggerakkan perekonomian di Kota Medan, khususnya untuk aktivitas perdagangan.
"Para pelaku yang terlibat dalam pasar tradisional ini umumnya adalah UMKM yang menggantungkan hidup mereka di pasar tersebut," ujar satu-satunya Balon Wakil Wali Kota perempuan dari Partai Gerindra tersebut.
Namun yang menjadi kendala adalah kondisi pasar tradisional di Medan yang umumnya masih jauh dari rasa nyaman sehingga membuat banyak warga yang mengeluhkan kondisi tersebut.
"Seperti kondisi pasar yang becek, kotor dan saat hujan tiba, banyak genangan air yang muncul, sehingga membuat masyarakat tidak nyaman saat berbelanja," ujarnya sebagaimana disampaikan dalam keterangannya, Kamis (27/2/2020).
Kondisi itu menuntut adanya perbaikan dan penataan kembali secara menyeluruh terhadap kondisi pasar tradisional dan hal ini yang memunculkan perlu adanya program revitalisasi pasar tradisional, khususnya di Kota Medan.
Suryani Paskah Naiborhu menyambut positif program revitalisasi pasar yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
"Namun hendaknya revitalisasi ini dilakukan secara berkelanjutan dan tidak hanya berhenti pada beberapa pasar saja. Sebab, banyak hal dari pasar tradisional yang harus dibenahi. Seperti kondisi bangunan berikut fasilitas pendukung, akses jalan menuju pasar tersebut, pengelolaan sampah di pasar tersebut dan masih banyak lagi," ujarnya.
Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, perlu ada identifikasi masalah yang dihadapi setiap pasar tradisional di Medan, agar dana yang dikucurkan untuk program revitalisasi digunakan secara efektif dan efisien. Terlebih jumlah pasar tradisional yang dikelola oleh Pemko Medan, melalui PD Pasar, cukup banyak
Terkait dengan sumber dana, pemerintah bisa mengalokasikan melalui APBD, mengusulkan kepada pemerintah pusat atau menggandeng pihak swasta agar mau mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk membantu pelaksanaan revitalisasi tersebut.
Suryani Paskah Naiborhu khawatir apabila program revitalisasi ini tidak dijalankan berkelanjutan, maka pasar tradisional akan semakin ditinggalkan masyarakat yang lebih memilih berbelanja di pusat perbelanjaan karena merasa lebih nyaman.
"Siapapun yang memimpin Kota Medan ini, dia harus memperhatikan nasib ribuan UMKM yang menggantungkan hidupnya di pasar tradisional," tegasnya.