Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jika mengacu pada pergerakan harga bahan pangan sepanjang Februari, Sumatra Utara (Sumut) masih akan mencetak inflasi pada bulan ini. Sumut diperkirakan inflasi 0,1%. Perkiraan inflasi karena harga cabai merah mengalami kenaikan dalam rentang Rp 2.000 hingga Rp 7.000/kg menjadi Rp 36.000/kg. Kenaikan harga cabai merah dipicu memburuknya cuaca di sejumlah sentra sehingga variasi harganya sangat beragam di pasar.
Selain cabai merah, gula pasir juga mengalami kenaikan rata rata sebesar Rp 500/kg-nya. Saat ini gula pasir dijual dikisaran Rp 14.500 hingga Rp 15.000/kg. Kenaikan harga gula ini dipengaruhi oleh menurunnya pasokan dari sumber produksi gula besar di tanah air seperti Lampung.
"Secara keseluruhan saya melihat Sumut berpeluang mencetak inflasi 0,1% di Februari. Pemicunya kemungkinan besar masih cabai merah," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (27/2/2020).
Begitupun, Sumut juga diperkirakan berpeluang mencetak deflasi sebesar 0,07%. Peluang ini karena harga daging ayam mengalami penurunan sekitar Rp 2.000/kg l-nya. Saat ini harga daging ayam dijual dikisaran Rp 27.000 hingga Rp 28.000/kg.
Telur ayam juga mengalami penurunan sekitar Rp 1.000/kg. Saat ini, telur ayam dijual dikisaran Rp 21.000/kg. Bawang merah juga mengalami penurunan sekitar Rp 3.000 menjadi Rp 33.000/kg.
Selain itu, cabai rawit juga mengalami penurunan harga. Dari rata-rata di bulan Januari sebesar Rp 36.000/kg menjadi Rp 33.000/kg. Minyak goreng juga mengalami penurunan dari rata-rata Rp 12.000/kg menjadi Rp 11.000/kg.
"Deflasi juga berpeluang terjadi dengan memasukan harga tiket pesawat maupun harga ikan yang diperkirakan rata-rata mengalami penurunan. Tapi memang Sumut juga bisa inflasi jika mengacu pada harga cabai merah. Apalagi selama ini, inflasi Sumut kerap tinggi karena cabai merah," kata Gunawan.