Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Mantan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi memproyeksi daya beli masyarakat sepanjang Ramadhan dan Lebaran 2020 mendatang bakal melemah. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat kondisi ekonomi yang belakangan turut mengalami perlambatan.
"Skenario pertama permintaan (daya beli masyarakat) melemah karena ekonomi melambat. Skenario kedua, permintaan tetap namun pasokannya (pangan) yang terhambat. Akan tetapi, menurut saya kayaknya yang paling besar skenario pertama," ujar Bayu dalam diskusi bertajuk Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan Menuju Indonesia Kuat dan Modern 2045 di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Proyeksi perlambatan itu diperkuat dengan adanya peningkatan harga pada beberapa harga pangan namun di satu sisi harga pangan lainnya stagnan. Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan permintaan pada komoditas pangan tertentu seperti permintaan pada daging sapi.
"Daging sapi tidak naik terlalu signifikan. Dugaan saya ini adalah tali perilaku konsumen, mungkin orang yang beli daging sapi sudah paham kali, karena harganya sudah mahal Rp 118.000, jadi nggak mau beli daging sapi deh, beralih ke gula untuk buat kue," paparnya.
Kondisi seperti ini dianggap Bayu perlu segera diantisipasi. Pemerintah diimbau untuk segera menyiapkan upaya pengendalian harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran nanti.
"Jadi ini sebuah serious alert untuk situasi lebaran yang segera diantisipasi," pungkasnya. dtc