Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kehadiran Kawasan Industri Medan (KIM) di wilayah Medan Utara ternyata tidak begitu bermanfaat bagi warga sekitar. Pasalnya, warga sekitar KIM kesulitan mengakses lapangan kerja atau mendapatkan pekerjaan. Hal ini disampaikan Khairul, warga yang bermukim di seputaran KIM saat menghadiri diskusi di Media Center Medan Berkah, Jalan Cik Ditiro, Medan, Kamis (27/2/2020).
Diskusi mingguan yang digagas Bobby Nasution tersebut menghadirkan narasumber dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI).
Khairul yang juga aktivis buruh itu memantau ada warga sekitar industri yang sudah selesai sekolah agak sulit kerja di kawasan industri yang berada di dekat rumahnya.
"Mereka tidak bisa kerja, kalau pun ada hanya sebatas kuli kasar. Bahkan ada yang perusahaan pekerjanya orang luar bahkan ada yang dari Jawa. Bisa dicek kalau setelah pertemuan ini ada tindaklanjutnya," kata Khairul melalui pernyataan yang dikeluarkan Media Center Bobby Nasution, Jumat (28/2/2020).
Salah satu anggota PPMI yang hadir, Rini juga menemukan fakta pekerja yang di-PHK tidak mendapat haknya. Untuk memperjuangkan hak kadang pekerja sampai harus jalur kasasi yang lamanya hungga empat tahun. "Ini persoalan yang biasa dirasakan para pekerja," katanya.
Melky Purba dari HIPPI Kota Medan berharap Gerakan Medan Berkah yang digagas Bobby Nasution mampu menciptakan peningkatan life skill angkatan kerja. Ke depan diharapkan bisa dibentuk lembaga sertifikasi yang benar-benar membantu masyarakat dalam hal peningkatan SDM.
"Dan yang terpenting adalah kepastian hukum agar investasi berjalan. Jangan ada lagi uang preman dan sebagainya, padahal kami pengusaha ini niatnya juga mau mencari pahala dengan membuka lapangan kerja. Untung sedikit gak masalah bagi kami," ujar lulusan Magister Ilmu Hukum USU tersebut.
Melky juga mendorong kreativitas pendekatan pemimpin dalam mengoptimalisasi bidang tenagakerja di Medan.
"Kita sudah banyak masukan ni, tapi kalau pemimpinnya gak becus ya susah. Makanya kita harap ada pemimpin baru Kota Medan yang paham dan menjiwai serta berani melahirkan regulasi Perda yang konkrit tentang perlindungan pekerja dan pengusaha," tukas Melky.
Di tempat yang sama, Manager Komunikasi Gerakan Medan Berkah Muhammad Asril menerangkan rekomendasi diskusi menjadi masukan penting bagi tata kelola pemerintahan ke depan.
"Tema ini sengaja kita angkat sesuai harapan Bang Bobby Nasution agar perlindungan ketenagakerjaan benar-benar diperhatikan dan mencari solusi dari kendala yang ada. Jadi konkrit," kata Asril.