Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Keputusan Pemerintah Arab Saudi untuk menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah dari luar negaranya termasuk Indonesia sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona, sempat membuat biro penyelanggara perjalanan umrah ketar-ketir. Pasalnya, penangguhan selama 14 hari itu menjadi ancaman kerugian yang sangat besar bagi biro travel. Apalagi yang gagal berangkat mencapai ribuan orang.
"Syukurnya untuk jemaah asal Medan belum ada yang mau menarik kembali uangnya atau refund ke biro perjalanan umrah karena gagal berangkat ke Arab Saudi. Mereka bisa memahami situasi dan kondisi saat ini," kata Direktur Asosiasi Muslim Travel Sumatera (Amtas), Zainuddin, Jumat (28/2/2020).
Zainuddin mengatakan, jika penangguhan dilakukan selama 14 hari, maka ada sekitar 2.000 jemaah asal Medan dan sekitarnya yang gagal berangkat umrah. Karena di tanggal 1-4 Maret 2020, ada sekitar 850 jemaah yang sudah confirm berangkat. Rinciannya, tanggal 1 Maret sebanyak 300 jemaah, 2 Maret sebanyak 200 jemaah, tanggal 3 Maret sebanyak 150 jemaah, dan tanggal 4 Maret sebanyak 200 jemaah. Sisanya di tanggal 8-10 Maret 2020 sekitar 1.000 jemaah lebih.
BACA JUGA: Saudi Arabian Airlines Tunda Keberangkatan Jamaah Umrah Via Bandara Kuala Namu
Pihak Amtas sendiri hanya memiliki data dari travel yang berada di bawah naungan asosiasi tersebut yang berjumlah 62 travel dan 49 travel di antaranya fokus di Medan. Jadi jika berbicara secara keseluruhan, jumlahnya tentu sangat banyak. Karena itu bisa dibayangkan berapa jumlah kerugian jika para jemaah melakukan refund.
"Tapi yang pasti kami sudah memberitahukan secara rinci bagaimana kondisinya pada jemaah. Tentu akan di-reschedul. Tapi kapan, belum bisa dipastikan. Travel sudah berkomunikasi dengan pihak maskapai dan yang terkait visa. Mereka sudah menjamin akan reschedule, tapi sembari menunggu kabar terbaru dari Pemerintah Arab Saudi," kata Zainuddin.
Dari maskapai sendiri, akan menyiapkan ekstra flight jika pihak Arab Saudi membiarkan jemaaah Indonesia bisa masuk. Apalagi komunikasi pihak travel dengan pemerintah, saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya meminta agar Arab Saudi mencabut larangan tersebut karena Indonesia bukan sumber virus corona.
"Tentu kami berharap semuanya bisa teratasi dengan baik. Apalagi untuk kebarangkatan jemaah asal Medan yang berjumlah 2.000 orang itu sudah kami (travel-red) bayarkan," kata Zainuddin.