Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menutup perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi merah. IHSG ditutup anjlok 1,50% atau 82,99 poin di level 5.452,70. Bahkan pada perdagangan sesi I hari ini, IHSG sempat terpuruk di atas 3%. Namun di sesi perdagangan II, IHSG mampu berbalik mengurangi kerugian dan mampu ditutup di level 5.2452,70.
"Kinerja pasar keuangan benar-benar dalam kondisi terpuruk dan mencatatkan penurunan besar dalam sejarah bursa saham. Sejauh ini, virus corona masih menempati posisi teratas sebagai penyebab terpuruknya harga saham," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (28/2/2020).
Tren pelemahan indeks saham diperkirakan masih akan terus berlanjut dimana sejauh ini sejumlah indeks saham futures di Amerika Serikat (AS) juga mengalami penurunan. Sejauh ini Dow Futures anjlok sampai 1,5%, yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya penurunan pada saham di AS malam nanti.
Dan jika terjadi tekanan lanjutan pada saham di AS l maka akan sangat mempengaruhi kinerja pasar saham nasional pada pekan depan.
Bukan hanya IHSG, kinerja rupiah juga ikut memburuk. Rupiah diperdagangkan anjlok 2% di level 14.315/dolar AS. Mata uang rupiah mengalami pelemahan yang cukup mencolok. Pelemahan ini terjadi seiring dengan aksi panik jual pasar obligasi di pasar Asia.
"Pasar obligasi sangat erat kaitannya dengan mata uang di suatu negara. Pelemahan rupiah ini perlu diwaspadai karena akan sangat mempengaruhi kinerja ekonomi di sektor ril," kata Gunawan.
Ditambahkannya, pelemahan rupiah di saat ekspor terganggu akan memicu terjadinya pembengkakan defisit neraca perdagangan atau current account deficit (CAD).