Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota Medan dari Partai Gerindra, Suryani Paskah Naiborhu, menjalin kerjasama dengan praktisi pendidikan anak berkebutuhan khusus, Novelia Ngaripin, untuk mengembangkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Medan.
Hal itu disampaikan Suryani Paskah Naiborhu saat bertemu dengan Novelia Ngaripin, dalam coffee morning di Medan, Minggu (1/3/2020).
Saat ini, Suryani Paskah Naiborhu dengan Novelia Ngaripin telah membentuk komunitas inklusif untuk anak berkebutuhan khusus yang berada di daerah Jalan Setiabudi, Medan.
Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, dalam komunitas ini pihaknya memberikan edukasi kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan juga edukasi kepada orang tua anak berkebutuhan khusus. "Kita membantu anak berkebutuhan khusus dan orang tuanya, khususnya mereka yang berasal dari keluarga yang ekonominya lemah, " ujarnya.
Ada tiga hal penting yang mendorong Suryani Paskah Naiborhu terlibat dalam edukasi anak berkebutuhan khusus ini. "Pertama, sebagai ibunya dari anak-anak, saya ingin semua anak mendapat hak hidup yang layak, termasuk mereka yang masuk kategori anak berkebutuhan khusus. Kedua, saya sendiri telah cukup lama terjun ke dunia pendidikan anak-anak dengan mengelola beberapa lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak berbayar, untuk membantu keluarga yang ekonominya lemah. Ketiga, kalau bukan kita yang punya hati, siapa lagi yang mau membantu anak berkebutuhan khusus , khususnya mereka yang berasal dari keluarga ekonomi lemah," ujarnya.
Hal ini yang membuat satu-satunya Balon Wakil Wali Kota Medan perempuan dari Partai Gerindra tersebut tergerak membentuk komunitas untuk anak berkebutuhan khusus, khususnya juga mereka yang berasal keluarga yang secara ekonomi lemah.
Ke depan, pihaknya juga akan membangun PAUD khusus anak berkebutuhan khusus yang dapat diakses keluarga dari ekonomi lemah secara cuma-cuma.
"Banyak anak berkebutuhan khusus berasal dari keluarga yang ekonominya lemah. Sedangkan biaya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus ini cukup besar. Melalui PAUD anak berkebutuhan khusus ini, kami akan menyediakan pendidikan yang berkualitas dengan tidak berbayar. Saat ini kami tengah mempersiapkannya, termasuk untuk tenaga pendidiknya," tuturnya.
Sementara Novelia Ngaripin mengatakan, sampai saat ini masih banyak keluarga yang merasa malu jika memiliki anak yang masuk kategori anak berkebutuhan khusus. "Mereka cenderung tertutup dan tidak mau mengenalkan anaknya itu," ujarnya.
Oleh sebab itu, kehadiran komunitas tersebut juga bertujuan mengajak keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk membuka diri dan mau memberikan pendidikan bagi anaknya tersebut.
Novelia juga mengatakan bahwa di Medan sendiri cukup banyak keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, namun belum memperoleh pendidikan yang layak. "Padahal, jika kita edukasi sesuai dengan cara mereka belajar, anak-anak ini bisa berkembang seperti anak-anak pada umumnya," ujarnya.
Karena itu, Novelia memberikan apresiasi kepada Suryani Paskah Naiborhu yang telah mau untuk terjun ke dunia pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus itu.
"Suryani Paskah Naiborhu memiliki kepedulian untuk itu. Dia punya hati untuk pendidikan anak, khususnya untuk anak berkebutuhan khusus. Saya sangat senang dengan perhatian dari Suryani," ujar penulis buku berjudul Ordinary Families With Extraordinary Stories, buku yang berisi kumpulan cerita indah perjuangan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus.