Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Masker menjadi salah satu kebutuhan yang paling dicari masyarakat. Kondisi ini terjadi usai pemerintah mengumumkan masuknya virus corona ke Indonesia. Tak heran jika harga masker makin meningkat dan mulai langka di pasaran.
Dikutip dari asiaone, seorang dokter ahli bius menawarkan alternatif masker kain yang bisa dibuat sendiri. Menurut Dr Chen Xiaoting yang berasal dari Taiwan, masker kain bisa menggantikan masker operasi yang harganya makin mahal dan sulit ditemukan.
"Asal dicuci setiap hari dan jangan sampai basah, masker kain bisa mencegah penularan infeksi lewat cipratan air liur. Masker ini lebih murah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan," kata Dr Chen yang mengunggah cara membuat masker kain melalui akun Facebook.
Cara membuat masker kain ala Dr Chen adalah:
1. Pilih bahan dengan corak yang disukai
2. Gunakan masker sekali pakai sebagai ukuran untuk membuat masker kain
3. Jangan segan meminta bantuan penjahit jika tidak bisa membuat sendiri
4. Buat celah di tengah masker yang berdempetan dengan hidung dan mulut, untuk mengganti lapisan penyaring udara.
Celah di tengah masker adalah keistimewaan masker kain buatan Dr Chen. Lewat celah ini, berbagai bahan yang digunakan untuk penyaring udara bisa dimasukkan atau dikeluarkan dari masker kain. Bahan penyaring udara tidak perlu mahal, bisa tisu basah yang dikeringkan atau tisu toilet.
"Yang penting bersih dan jangan bekas digunakan. Penyaring udara jangan sampai dipakai berulang dengan alasan apa pun. Ingat masker ini untuk mencegah cipratan liur mengenai area hidung dan mulut, yang menyebabkan risiko infeksi meningkat," ujar Dr Chen.
Sudah menggunakan masker kain, masker operasi, atau bahkan N95, bukan berarti aman 100 persen dari virus corona. Menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh menjadi upaya pencegahan utama menghadapi virus corona. Salah satu upaya menjaga kebersihan adalah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir usai beraktivitas.
Peningkatan penjualan masker sebetulnya sudah terjadi sejak virus corona menyebar di China. Kondisi ini terjadi di apotek Kimia Farma 33 yang merupakan apotek terbesar di Makassar, Sulawesi Selatan. Penjualan masker mengalami peningkatan hingga seribu persen atau 10 kali lipat. Bahkan, permintaan masker juga berasal dari kota lain, seperti Jakarta, Manado, Bitung dan Denpasar.
Stok masker N95 di seluruh apotek Kimia Farma di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang berjumlah 42 outlet sempat habis. Tingginya permintaan masker dari kota-kota tersebut karena sering dikunjungi turis asing atau WNA dari China.
Masker yang paling diminati adalah masker N95 yang sesuai standar badan kesehatan dunia WHO. Harga satuan masker N95 di apotek Kimia Farma dijual Rp 23.500, sangat jauh dibanding masker biasa seharga Rp 1.500. dtc