Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sumatra Utara (Sumut) disarankan harus berupaya untuk mencari pasar ekspor yang baru agar bisa tetap berkontribusi terhadap perekonomian di tengah serangan virus corona. Negara-negara non tradisional seperti Timur Tengah dan Afrika bisa menjadi incaran karena perekonomiannya saat ini tumbuh dengan baik.
Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatra Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo, mengatakan, merebaknya virus corona memberikan dampak terhadap perekonomian global, nasional dan regional, termasuk Sumut. Bahkan, Bank Indonesia (BI) telah mengkoreksi pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 0,1% dari target 5,1-5,5%. Salah satu alasan BI melakukan koreksi karena kinerja ekspor dan investasi bakal terdampak corona.
"Karena itu Sumut perlu untuk segera mencari pasar ekspor yang baru. Jadi permintaan yang turun terutama dari buyer asal Cina, bisa ditutupi sehingga ekspor tetap bisa berkontribusi terhadap perekonomian Sumut," katanya, Rabu (4/3/2020).
Berdasarkan data BPS, ekspor Sumut pada Januari 2020 mengalami penurunan. Total ekspornya mencapai US$ 590,025 juta atau turun 13,52% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai US$ 682,279 juta. Penurunan utamanya dipicu oleh CPO yang turun24,75% menjadi US$ 206,223 juta, kemudian ekspor berbagai produk kimia turun sebesar 24,40% menjadi US$ 62,741 juta, lalu kopi, teh dan rempah-rempah turun 7,89% menjadi US$ 38,192 juta, ekspor bahan kimia organik turun 1,80% menjadi US$ 27,562 juta, tembakau turun 5,73% menjadi US$ 25,279 juta, dan ekspor kayu serta barang dari kayu turun 22,77% menjadi US$ 15,078 juta.
Dikatakan Wahyu, Afrika dan Timur Tengah harus dimaksimalkan sebagai negara tujuan baru. Apalagi sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong daya beli produk ekspor khususnya CPO dengan memperluas pasar ke Afrika. Hal itu mulai dilakukan saat tensi perang dagang memanas antara Cina dan Amerika Serikat (AS) hingg ikut mempengaruhi ekspor CPO.
"Jadi jika Sumut bisa meningkatkan ekspor ke Afrika, akan sangat bagus. Terlebih jika yang diekspor itu CPO. Karena CPO memiliki andil hingga 34,95% dari total ekspor Sumut. Jadi jika permintaannya naik, akan otomatis memberikan sumbangan positif terhadap perekonomian Sumut," kata Wahyu.