Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nias. Pembangunan jembatan Nasional Lauri yang berada di Desa Lauri, Kecamatan Sogaeadu, Kabupaten Nias, Sumatra Utara, dibiarkan dan ditinggalkan begitu saja oleh kontraktor sejak pembangunan abutmen jembatan tersebut rusak pada awal Januari 2020.
Hal itu dikatakan Ilman Karyanya Waruwu, salah seorang warga desa tersebut kepada sejumlah wartawan yang meliput di jembatan Nasional itu, Rabu (04/03/2020).
"Sejak roboh, ya udah ditinggalkan begitu saja oleh kontraktornya. Sampai sekarang juga tidak pernah ada yang tinjau lagi jembatan itu," ujar Ilham.
Ilham menuturkan, bahwa robohnya abutmen jembatan Nasional Lauri ini saat itu masih dalam tahap pengerjaan. Jembatan Nasional Lauri ini dikerjakan sejak sekitar September 2019.
Dia menduga, robohnya (miring) abutmen jembatan yang menelan anggaran miliaran rupiah itu disebabkan oleh konstruksin yang kurang baik dan kurang kuat serta dikerjakan asal jadi. Ditambahnya lagi, bahwa pengerjaan jembatan tersebut kurangnya pengawasan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara II.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, tak terlihat papan informasi/papan proyek terkait pengerjaan jembatan Nasional Lauri ini.
Ditempat yang berbeda, dicoba untuk konfirmasi kepada PPK 3.5 BBPJN Nias Sumut II di Kantor PPK 3.5 BBPJN Nias di Desa Mudik Kota Gunungsitoli terkait jembatan Nasional Lauri tersebut, namun Kantor PPK 3.5 BBPJN dalam keadaan tertutup.
Firman Hutauruk, sebagai PPK 3.5 BBPJN Sumut II Nias dihubungi via selular, Rabu (4/3/2020), namun tak dapat tersambung, begitu juga dengan via WhatsApp.