Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mengakhiri perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk cukup dalam. Kinerja IHSG terpental cukup jauh seiring dengan potensi memburuknya kinerja indeks saham di Amerika Serikat (AS), yang sejauh ini diperkirakan akan bergerak negatif setelah indeks saham futures di AS juga menunjukkan penurunan. Sejauh ini Dow Futures anjlok 4,8% yang bisa menjadi kabar menakutkan bagi pasar saham di AS saat diperdagangkan.
Pada hari ini, sejumlah saham perbankan menjadi motor terpuruknya IHSG. BBRI, BBNI, BBCA hingga ASII kompak mengalami pelemahan yang cukup dalam. IHSG pada perdagangan hari ini ditutup turun 361,73 poin atau 6,57% di level 5.136,81 atau sekaligus menjadi level terendah IHSG selama sesi perdagangan berlangsung.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pasar keuangan maupun ekonomi global sejauh ini dilanda kepanikan yang luar biasa. Arab Saudi panik dengan berencana untuk membandrol harga minyaknya yang menggiring penurunan harga minyak mentah dunia saat ini. Selain itu, ada perang Turki-Rusia.
"Penyebaran corona ke lebih dari 100 negara juga ikut andil memperburuk pasar keuangan. Ini membuat pelaku pasar lagi-lagi takut akan kemungkinan memburuknya kondisi ekonomi global seiring penyebaran virus tersebut," katanya, Senin (9/3/2020).
Di sisi lain, penurunan harga minyak mentah dunia jenis WTI yang anjlok 22% juga mempengaruhi sejumlah saham berbasis komoditas turun pada hari ini. Harga minyak jenis WTI anjlok dikisaran US$ 32/barel, sementara itu harga minyak mentah jenis Brent diperdagangkan dikisaran US$ 36/barel. Kepanikan Arab Saudi akibat serangan virus corona menjadi pemicu murahnya harga minyak dunia saat ini.
Sementara itu, mata uang rupiah diperdagangkan melemah di level 14.390/dolar AS. Mata uang rupiah sendiri juga mengalami keterpurukan seiring dengan memburuknya sejumlah sentimen global pada hari ini.
"Kondisi pasar keuangan hari ini benar-benar membukukan kinerja yang sangat buruk. Panik selling mewarnai pasar keuangan pada hari ini," kata Gunawan.