Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara, para nelayan kecil tak cuma berhadapan dengan pengusaha pukat trawl yang kerap melakukan pelanggaran hukum, tetapi juga pengusaha lainnya yang kerap menggunakan bom dalam menangkap ikan.
Warga nelayan dari Madina, Safruddin dan Ruslina, mengungkapkan fakta tersebut pada rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Sumatera Utara, di Medan, Senin, 9/3/2020). Rapat turut dihadiri Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Wadir Polairud Polda Sumut, Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Belawan, Danlantamal Belawan dan lainnya.
Kata Safruddin sudah cukup lama aksi penangkapan ikan dengan menggunakan bom berlangsung di wilayahnya. Pengeboman dilakukan jelang sore hari. Setelah itu saat malam ikan yang mati terkena bom ditangkap. Persis saat para nelayan tradisional sudah kembali ke rumahnya. Dengan mudah ikan ditangkap.
Oleh para nelayan tradisional, terang Safruddin, sudah berulang-ulang pengeboman ikan tersebut diadukan kepada Lantamal (TNI AL) yang bertugas disana. Namun hingga kini belum ada upaya menghentikan dan menindak pelakunya.
"Kepada kami pihak Lantamal hanya berkata nanti kami koordinasikan dulu dengan atasan," ujar Safruddin.
Ditegaskannya, terjadi pembiaran oleh Lantamal sehingga aksi penangkapan ikan dengan menggunakan bom tersebut terus terjadi.
Victor Silaen menyatakan seharusnya penangkapan ikan dengan bom tersebut segera harus dihentikan. Pelakunya ditindak. Mereka juga telah merusak ekosistem laut.
Atas tindak pelanggaran tersebut, berikut tidak adanya tindakan Lantamal menghentikan, Danlantamal Belawan, Laksamana Pertama TNI AL Rasyid, menyebutkan agar segera diberikan data rinci. Berikut foto-foto aksi pengeboman. Dia akan meneruskan laporan pelanggaran tersebut ke Danlantamal Sibolga.
"Perairan Madina tidak masuk kewenangan Danlantamal Belawan, tetapi Danlantamal Sibolga. Tapi coba berikan datanya kepada saya, akan saya sampaikan ke Danlantamal Sibolga. Pasti akan ditindaklanjuti," tegas Rasyid.