Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Polisi masih mendalami laporan kasus penggerebekan pasangan suami isteri (pasutri) saat sedang bercinta dan ditodong pistol oleh oknum wartawan surat kabar harian terbitan Medan, RD bersama 3 orang rekannya. Tiga orang saksi telah diperiksa oleh polisi. Sementara korban, Siharma Silalahi dan Atik, berharap para pelaku segera ditangkap.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, tiga orang saksi telah diperiksa oleh polisi atas kasus ini. "Yang diperiksa itu dari pihak korban," kata Nainggolan.
Menurutnya, kasus ini masih didalami. Ada laporan pengancaman dengan pistol yang dialami korban serta penganiayaan. Seperti kasus serupa yang pernah ditangani polisi, penyidik menjeratnya dengan UU Darurat tentang kepemilikan senjata tanpa izin.
Disinggung tentang adanya upaya perdamaian diantara para pihak, menurut Nainggolan, polisi tidak melihat hal itu. "Polisi bukan juru damai," jelasnya.
Senada dengan Nainggolan, Kapolsek Percut Seituan Kompol Aris Wibowo menyebutkan mereka masih mendalami kasus ini. Mereka telah memintai keterangan tiga orang saksi. "Nanti ya, saya lagi rapat," tutupnya.
BACA JUGA: Apesnya Pasutri Ini, Saat Sedang Bercinta Digerebek dan Ditodong Pistol Sekelompok Pria Bak Polisi
Sementa itu, korban Siharma menuturkan, kejadian yang mereka alami sangat tidak manusiawi. Digrebek saat sedang bercinta dan dipermalukan oleh empat orang pria masing-masing berinisial RD, T, D dan A yang mengaku sedang mencari seorang maling bernama Rizal.
Saat digerebek di kios mereka di Pasar Tradisional Enggang, Perumnas Mandala, ada salah seorang yang disebut sebagai polisi di antara keempat orang itu. Lalu, dalam keadaan terdesak, Siharma menanyakan mana di antara keempatnya yang polisi. Tapi bukan mendapat jawaban, ia malah ditodong pistol. "Kutembak juga kau nanti," kata Siharma menirukan perkataan RD. RD dikenal sebagai wartawan yang tinggal di Perumnas Mandala.
"Kami berharap polisi segera menangkap para pelaku," kata Siharma.