Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebing Tinggi. Maraknya penyebaran virus corona (covid-19) saat ini mulai berdampak pada kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti gula pasir dan buah-buahan impor, bahkan salah satu komoditi bahan campuran bumbu masakan, seperti bawang bombay saat ini mulai hilang di pasaran.
Informasi dari para pedagang di pasar tradisional Kota Tebingtinggi seperti, Pasar Gambir, Pasar Inpres, Pasar Sakti dan Pasar Senangin, sejak maraknya virus corona, harga bawang bombay mencapai Rp 175.000/kg dari harga sebelumnya Rp 54.000/kg.
Bukan hanya bawang bombay saja yang hilang di pasaran, jenis Bawang Merah Peking asal Cina juga hilang di pasaran, pasokan tidak ada lagi kepada pedagang, para pedagang malas menjual karena harganya sangat mahal.
Terpantau, sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan harga di pasar tradisional seperti jahe merah Rp 50.000/kg dari harga sebelumnya Rp 25.000/kg, jahe putih Rp 25.000/kg dari sebelumnya Rp 10.000/kg. Harga cabai merah juga mulai merangkak naik menjadi Rp 45.000/kg dari sebelumnya Rp 30.000, bawang putih Rp 35.000/kg, bawang merah dari pulau Jawa Rp 30.000/kg, sedangkan harga gula pasir naik menjadi Rp 18.000/kg dari sebelumnya hanya Rp 12.000/kg.
Kenaikan harga juga terjadi pada buah impor seperti buah apel, buah anggur, buah pir dan buah kelengkeng, kenaikan rata rata mencapai Rp 10.000 hingga Rp 15.000/kg. Harga jeruk manis Rp 25.000/kg dari sebelumnya Rp 15.000/kg. Buah salak Rp 25.000/kg sebelumnya Rp 10.000/kg, alpukat Rp 15.000/kg sebelumnya Rp 10.000/kg, dan buah naga Rp 30.000/kg dari sebelumnya Rp 20.000/kg.
Menurut sejumlah pedagang yang mangkal di pasar-pasar tradisional di Kota Tebingtinggi, kenaikan harga dipicu karena adanya virus corona.
“Sudah sepuluh hari ini bawang bombay tidak ada di pasaran, pedangang tidak ada lagi yang menjual bawang bombay dan bawang merah peking. Semalam ada pedagang dari Medan yang datang menawarkan kepada pedagang disini, satu keranjang harganya mencapai Rp 2 juta rupiah,” ungkap salah seorang pedagang, Ain (49), Rabu (11/3/2020).
“Gara gara virus corona, semuanya mulai naik, barang barang dari luar negeri saat ini sangat mahal dan susah didapatkan," ujarnya.
Menyikapi kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok tersebut, Kabag Perekonomian Pemko Tebingtinggi, Zahidin, mengakui kenaikan harga-harga kebutuhan pokok seperti gula dan buah impor di pasaran akibat maraknya virus corona (covid-19) saat ini.
“Sejak merebaknya covid-19, impor negara memang agak terlambat, namun upaya-upaya yang dilakukan Pemko Tebingtinggi, telah berkordinasi dengan Bulog untuk segera melaksanakan operasi pasar, sesuai hasil rapat dengan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) pihak Bulog sudah mengusulkan impor, mudah-mudahan dua minggu sebelum bulan suci Ramadhan, sudah ada kepastian tentang stok gula,” jelasnya.
Zahidin juga menyampaikan bahwa Pemko Tebingtinggi akan segera melakukan operasi pasar kalau memungkinkan untuk itu, namun dalam rangka bulan suci Ramadhan, dia berharap Bulog sudah betul-betul menyediakan gula agar masyarakat tidak resah dan harganya pun terjangkau.