Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas. Yayasan Partukoan Toba Nauli menjalin kerja sama dengan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Humbang Hasundutan (Humbahas). Materi kerja sama terkait pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di bidang keterampilan dan peduli lingkungan. Memorandum of Understanding (MoU) itu sepakati di aula Rutan kelas II B Humbahas, di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kamis (12/3/2020).
“MoU ini kita coba dari Rutan Kelas IIB Humbahas. Karena di rutan ini banyak warga binaan dari luar Humbahas. Sehingga usai menjalani masa hukuman dan kembali ke daerahnya masing-masing diharapkan dapat menjadi kreator yang berguna. Itu menjadi target output kita,” kata Ketua Yayasan Patona, Jery Lumban Gaol
Jery juga menjelaskan ide kerja sama terinspirasi dari banyaknya warga binaan yang membutuhkan pembekalan keterampilan, sehingga usai menjalani masa tahanan dan terjun kembali masyarakat sudah memiliki keterampilan.
“Bahan dasar keterampilan bisa saja sampah, bambu atau kreativitas lain yang berguna dan ekonomis. Tentunya melalui pelatihan yang kontiniu dan konsisten. Harapan kita, eks tahanan tidak lagi menjadi momok yang menakutkan, namun menjadi kreator setelah melebur dengan masyarakat usai menjalani hukuman,” ungkapnya.
Kepala Rutan Kelas IIB Humbahas, Revanda Bangun, mengatakan, pihaknyw sangat mendukung setiap program yang bertujuan pembinaan serta menambah kemampuan keterampilan bagi setiap warga binaan terutama di lingkungan kerjanya.
“Kita sangat mendukung kerja sama ini. Karena cara ini sangat baik untuk membantu membimbing warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar bisa berkreasi, mandiri, bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan usai menjalani hukumannya. Rencannya kerja sama ini bisa menjadi pilot projek bagi semua lembaga pemasyarakatan di wilayah Tapanuli Raya,” jelasnya, Jumat (13/3/2020) melalui ponsel selulernya.
Setelah MoU ini, kata Revanda, selanjutnya akan meneruskan ke atasannya secara berjenjang hingga ke kementrian untuk mendapatkan persetujuan kerja sama pembinaan WBP melalui yayasan Patona.
“Kita berharap ke depan pihak kementerian merestui kerja sama ini. Dengan harapan pihak pusat bisa memberi perhatian dengan memberikan bantuan kepada yayasan Patona demi terbangunnya keterampilan, dan kemandirian WPB setelah terjun ke masyarakat nantinya. Kami juga berharap kerjasama ini bisa berkelanjutan, sehingga setiap WBP nantinya bisa berguna bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.