Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan selama sesi perdagangan hari ini. Sejak dibuka hingga di tutup, IHSG diperdagangkan di teritori negatif. IHSG akhirnya ditutup melemah 4,42% di level 4.690,65.
Kondisi IHSG juga tidak kalah memprihatinkan dibandingkan dengan indeks bursa di negara Asia lainnya. Dimana Hang Seng terpuruk 4,03%, Shanghai jeblok 3,4%, dan Singapura terjungkal 5,06%.
"Hampir dipastikan selalu ada diskon harga saham setiap hari perdagangan selama bulan Maret ini. Setiap hari pelaku pasar disuguhkan dengan harga saham yang terpangkas dengan rentang harga yang cukup besar," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (16/3/2020).
Gunawan mengatakan, tekanan pada IHSG ini terbilang masih terbatas karena pelaku pasar tahu bahwa IHSG diupayakan untuk tidak turun di atas 5%. Karena secara otomatis akan dihentikan (halt) jika IHSG terkoreksi 5%. Memang saat IHSG mulai menunjukkan kemungkinan menuju koreksi 5%, IHSG mampu berbalik.
Kondisi pasar keuangan saat ini tengah dilanda kepanikan besar. Terlebih secara mengejutkan Bank Sentral AS memangkas besaran suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin. Ini kebijakan yang bisa saja memperkeruh pasar keuangan global. Memang pada dasarnya kebijakan suku bunga rendah akan membuat masyarakat menarik pinjaman atau pembiayaan yang diperuntukan sebagai modal bisnis atau usaha.
Namun, disaat corona atau covid 19 menyerang, masyarakat justru akan membatasi aktifitasnya dengan banyak berdiam di rumah. Nah lantas apa yang diharapkan dengan kebijakan penurunan suku bunga tersebut. Yang ada justru masyarakat dibanjiri banyak uang, namun uang itu tidak dapat digunakan untuk aktifitas usaha.
"Tapi penurunan harga saham saat ini tidak serta merta akan memicu animo masyarakat untuk membeli saham. Yang muncul saat ini adalah kepanikan yang bisa saja membuat masyarakat justru enggan masuk ke pasar saham. Meskipun harga saham pada dasarnya sudah sangat murah sejauh ini," kata Gunawan.
Sementara itu, kinerja mata uang pada hari ini juga tidak menggembirakan. Sekalipun mampu menguat saat dibuka, rupiah justru berbalik melemah dan turun dikisaran 14.930/dolar AS di sesi penutupan perdagangan sore. Pelemahan rupiah memperburuk persepsi pasar yang dibayangi tekanan dari penyebaran covid 19.