Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Susahnya mendapat alat pelindung kesehatan (APK) ditengah maraknya wabah virus corona seperti masker dan hand sanitizer membuat pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Assyifa harus membuat dan memproduksi sendiri hand sanitizer anti septik pembersih tangan yang berbahan baku dari alkohol.
Walaupun tidak diproduksi secara besar besaran, pembuatan hand sanitizer secara mandiri tersebut dirasa cukup untuk membutuhi kebutuhan alat kebersihan tangan dilingkungan sekolah yang kemarin baru saja menyelesaikan pelaksanaan ujian nasional berbasis computer (UNBK).
“Karena sekarang (handsanitizer) susah didapatkan, jadi guru pebimbing menginstruksikan kepada anak anak untuk membuat sendiri, yang kebutuhannya dipakai untuk kebersihan di sekolah selama ujian berlangsung,” kata Fahrul Rizal, kepala sekolah SMK Assyifa Kisaran kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).
BACA JUGA: Belajar dari Youtube, Siswa SMA Mulankuh Aek Kanopan Buat Hand Sanitizer
Dinas Ketapang Medan Keluhkan Mahalnya Harga Bahan Baku Pembuat Hand Sanitizer
Untuk pembuatannya, dibantu oleh guru pebimbing para siswa SMK Assyifa Kisaran ini memanfaatkan stok alkohol yang masih tersedia didalam labolatorium mereka. Itupun jumlahnya terbatas mengingat saat ini alkohol menjadi barang yang langka didapatkan disejumlah apotek maupun toko obat.
“Ini bahan baku pembuatannya kita memanfaatkan stok yang masih tersedia di labolatorium sekolah. Alhamdulillah nanti bisa digunakan juga untuk keperluan kebersihan para pengajar, staff dan siswa disini sebelum nanti ujian demi mencegah penularan virus covid 19,” kata Fahrul lagi.
Diapun menambahkan, untuk pembuatan hand sanitizer itu disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh WHO. Bahan-bahan yang digunakan yaitu Etanol 96 persen yang diencerkan atau sebanyak 833,33 ml, H2O2 3 persen yang telah diencerkan atau sebanyak 41,67 ml, Gliserol 14,5 ml, dan Aquadest secukupnya hingga volume total akhir menjadi 1.000 ml.
“Langkah ini, merupakan upaya kami sendiri menjaga kebersihan lingkungan sekolah walaupun sekarang para siswa sudah libur namun staff dan pegawai yang masih bekerja wajib menjaga kebersihan diri,” ucapnya mengakhiri.