Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Edinburgh - Pandemi virus corona membuat hampir semua kompetisi sepakbola di Eropa libur sementara waktu. Untuk sebagian klub, hal ini membuat mereka kehilangan pemasukan yang besar.
Di Skotlandia, salah satu klub Scottish Premier League, Heart of Midlothian, ikut merasakan dampaknya. Pemilik klub, Ann Budge, sampai mengajukan tawaran pemotongan gaji sebesar 50 persen kepada pemainnya.
Hal tersebut dilakukan demi menyelamatkan keuangan klub asal Edinburgh itu. Selain itu, dengan adanya pemangkasan upah pemain, sejumlah karyawan di Heart bisa lolos dari PHK.
Permintaan tersebut akhirnya disetujui sang kapten klub, Steven Naismith. Ia menjadi pemain pertama yang bersedia dipotong gajinya demi menyeimbangkan neraca keuangan klub.
"Saya telah memikirkan permintaan dari Heart terkait pengurangan gaji 50 persen untuk menolong klub dan menyelamatkan nasib karyawan sebanyak mungkin. Saya juga sudah berdiskusi dengan keluarga," kata Naismith, dikutip Sky Sports.
"Keadaan sekarang membuat sulit semua orang, tapi masalah ini bukan akibat kesalahan klub."
"Saya dan keluarga merasa, sepakbola sudah memberi banyak hal untuk kami. Itu sebabnya saya merasa harus menerima pengurangan gaji tersebut," ujar eks pemain Everton itu.
Naismith pun memahami bila nantinya ada rekan setimnya yang tak bisa menerima pengurangan hal tersebut dan memutuskan hengkang. Tapi dia berkomitmen untuk bertahan di Hearts, apapun kondisi klub nantinya.
"Saya memutuskan untuk tetap tinggal di Hearts, terlepas klub terdegradasi atau tidak, dan akan melanjutkan peran sebagai kapten tim," kata Naismith.
"Saya merasa terhormat bisa berseragam Hearts. Semoga keputusan ini bisa memberikan kepastian di tengah masa-masa sulit ini," sambung pemain yang sempat menjadi kapten Timnas Skotlandia ini. dtc