Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, dr Juliwan Hutapea memastikan situasi Desa Gasaribu, Kecamatan Laguboti, tetap aman jauh dari serangan virus corona (covid-19) meski ada informasi seorang warga pendatang, RM (55), meninggal karena terinveksi virus corona, di Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Sebelum meninggal, RM berada di Desa Gasaribu membawa dan melaksanakan prosesi adat penguburan jenazah suaminya yang meninggal di Jakarta. Setelah itu, ia kembali ke Jakarta.
Selama 3 hari di Desa Gasaribu, RM menerima ucapan belasungkawa dengan berjabat tangan dari warga Desa Gasaribu dan dari handai taulan se-Kecamatan Laguboti bahkan dari luar Kecamatan Laguboti. Namun usai kembali ke Jakarta, beberapa hario kemudian RM meninggal pada 28 Maret 2020. Dikabarkan RM kembali ke Jakarta dari perjalanan eke Korea karena suaminya meninggal.
"Hitungannya, RM meninggalkan Desa Gasaribu untuk kembali ke Jakarta, tepatnya hari Rabu (11/3/2020) untuk kembali ke Jakarta. Selisih waktu dari tanggal (11/3/2020) hingga Sabtu(28/3/2020) adalah 17 hari dan sudah melewati masa inkubasi," ujar Kadis Kesehatan, Juliwan Hutapea, Minggu(29/3/2020) di Posko Gugus Tugas di Simanjalo, Balige.
Dia mengatakan, melihat masa waktu yang sudah terlewati lebih dari 14 hari dan tidak disertai adanya tanda-tanda serangan virus covid-19,maka dapat dipastikan bahwa Desa Gasaribu lepas dari isu yang berkembang.
"Petugas kesehatan bersama pemerintah kecamatan ditambah Koramil setempat sudah melakukan pemantauan secara langsung bahwa situasi Desa Gasaribu,Kecamatan Laguboti tetap aman dan kondusif," terangnya mengimbau warga juga supaya tetap kondusif.
Lanjut Kadis Kesehatan yang juga didampingi Ketua Gugus Tugas Penanganan Virus Covid-19, dr Pontas Batubara bahwa RM berada di Desa Gasaribu dalam rangka penguburan suaminya dan selama 3 hari tinggal di Desa Gasaribu.
"Wajar karena duka saat itu banyak keluarga menyampaikan belasungkawa dan bersalaman dan ketika pulang ke Jakarta dikabarkan tidak lama kemudian telah meninggal dunia Sabtu(28/3/2020) dan dalam informasi adalah diduga positif karena virus Corona," terangnya mengakui juga informasi itu belum dapat secara pasti.
Seiring itu, disampaikan oleh Kadis Kesehatan bahwa terlepas saat ini sudah meninggal dan dikatakan suspect terpenting adalah sesuai hitungan waktu RM meninggalkan Desa Gasaribu sudah melewati 14 hari,maka tidak ada kaitannya di desa yang sudah ditinggalkan.
"Kita jangan berasumsi lain-lain, kalau memang ada dampak kepada warga pasti saat ini sudah ada yang dirawat atau ODP. Tetapi karena tidak ada maka tidak perlu lagi dikembangkan," sebutnya berharap supaya warga tetap selalu waspada.
Menurut Juliwan Hutapea, secara medis virus corona adalah virus yang mematikan dengan waktu 14 hari bisa diketahui gejalanya apakah ada atau tidak.
"Mari kita sikapi secara jernih dan tidak usah panik, kita percayakan penanganannya kepada petugas dan apabila ada perasaan kesehatan yang kurang bisa mendatangi paskes," ucapnya.
Meski demikian, sebagai tugas dan tanggung jawab dari bidang kesehatan dan gugus tugas maka seluruh wilayah Desa Gasaribu sudah dilakukan penyemprotan disinfektan bersama aparat di daerah itu.
"Sekali lagi kami sampaikan, masyarakat tidak usah khawatir dan mari saling menjaga diri melalui pola hidup bersih," paparnya.