Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Sumatera Utara (ALFI Sumut), Surianto SH mendesak para pihak menghentikan upaya melepas kepada pihak asing pengelolaan dermaga fase satu dan fase dua yang ada di Pelabuhan Belawan. Sebab, hal itu dikhawatirkan menggerus daya saing dan merendahkan harga diri bangsa di mata para pesaing, khususnya pihak asing.
"Kami mendesak semua pihak, khususnya Menteri BUMN Erick Thohir agar menghentikan langkah itu," kata Surianto alias Butong kepada medanbisnisdaily.com, Senin (30/3/2020).
Beberapa waktu lalu PT Pelindo1 mengundang sekaligus mengajak pihak asing untuk mengelola dermaga sepanjang sekitar 700 meter yang ada di Pelabuhan Belawan. Dermaga tersebut dibangun untuk menjadi titik sandar kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat barang ekspor dan impor.
Menurut data pada proses pelelangan (tender) yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu, ada dua perusahaan asing, yakni dari Singapura dan Hongkong yang menunjukkan minatnya mengelola dermaga pelabuhan itu.
Butong yang juga anggota DPRD Medan mengatakan, praktik melibatkan pihak asing mengelola dermaga sudah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta saat Pelindo II dinakhodai RJ Lino.
Ia menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya, pelepasan pengelolaan dermaga sepanjang total sekitar 700 meter itu kepada asing yang sudah masuk tahap tender terbagi dalam dua bagian masing masing dengan panjang sekitar 350 meter.
Langkah melibatkan asing mengelola dermaga tersebut dinilai Butong tidak memberikan untung optimal secara bisnis, kecuali pihak yang mengelola dermaga tersebut bisa membawa mitra dari mancanegara untuk meningkatkan utilitas dermaga. Namun, dalam pandangannya hal itu sulit, mengingat pasar yang tersedia sangat skeptis atau terbata,s yakni hanya pelaku usaha yang sudah lazim menggunakan fasilitas yang sudah ada di Pelindo 1 Belawan.
Ditegaskannya, Pelabuhan Belawan sudah menjadi ikon dan kebanggaan Sumatera Utara. Oleh karena itu menyerahkan pengelolaan dermaga Pelabuhan Belawan akan sama halnya.membuat masyarakat Sumut bakal kehilangan kebanggaan.
"Kita harus menegakkan dan menjaga kedaulatan bangsa, termasuk dalam pengelolaan bisnis di sektor maritim," katanya.
Butong menduga langkah menyerahkan pada asing pengelolaan sebagian aset Pelindo1 khususnya dermaga sepanjang sekitar 700 meter di Pelabuhan Belawan merupakan cara cepat (crash program) untuk memperoleh cash flow (dana kas) yang dibutuhan Pelindo1 melunasi kewajiban-kewajibannya, khususnya melunasi pinjaman dari lembaga keuangan untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur pelabuhan tersebut.
Sekretaris Perusahaan PT Pelindo1 Belawan, Boy Eriansyah yang ditanya progres pelaksanaan tender fase satu dan dua dermaga Pelindo1 Belawan mengatakan masih mengecek perkembangannya.