Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah kembali kena trading halt (perdagangan dibekukan sementara) karena sempat terpuruk di level 5%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa bangkit di sesi II. IHSG mampu ditutup di level 4.414,50 atau melemah 2,88%. Lagi-lagi, faktor eksternal yakni membaiknya indeks futures di Amerika Serikat (AS) yang hanya membukukan pelemahan 0,8%-an menjadi katalis bagi IHSG untuk berbalik setelah mengalami pelemahan yang tajam.
Seiring dengan pelemahan IHSG, mata uang rupiah ditutup merah pada perdagangan hari ini di level 16.337/dolar AS. Kinerja rupiah terpuruk setelah pemerintah berencana melalukan karantina wilayah di sejumlah daerah.
"Hal ini sangat memukul kinerja mata uang rupiah. Karantina wilayah akan membuat aktivitas ekonomi masyarakat kian terbatas yang bisa memicu masalah pada fundamental ekonomi kita," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (30/3/2020).
Dikatakan Gunawan, karantina wilayah merupakan kebijakan yang bisa dipatuhi masyarakat. Tapi hal itu tetap memberikan efek buruk bagi kinerja pasar keuangan. Hanya saja karantina lebih cepat merespon dampak buruk tersebut di pasar keuangan dibandingkan social distancing.
"Yang paling krusial saat ini adalah bagaimana kita dapat melakukan upaya minimalisir dampak dari corona tersebut sehingga tidak merembet ke masalah ekonomi yang lebih dalam," kata Gunawan.