Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Martin Manurung meminta pemerintah segera menghentikan arus manusia yang keluar dan masuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Hal ini harus segera dilakukan melihat semakin meluasnya penyebaran virus corona ke berbagai daerah.
Pernyataan Martin itu menanggapi sikap Istana Kepresidenan yang menolak rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberlakukan karantina wilayah. Melalui juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, pemerintah pusat menyatakan bahwa kebijakan saat ini hanya pembatasan sosial berskala besar, bukan karantina wilayah. Demikian dikatakan Martin kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (31/3/2020).
“Kita tidak persoalkan istilah karantina wilayah dan lain sebagainya. Kita minta arus manusia keluar dan masuk Jabodetabek untuk dihentikan sementara,” ujar Martin.
Jika penghentian arus merupakan wewenang pemerintah pusat, ia minta pemerintah pusat untuk segera melakukannya. “Siapapun yang punya wewenang untuk itu, segera lakukan, jika kita tidak mau melihat orang sakit bergelimpangan di daerah karena kapasitas dan tenaga medis di daerah tidak sanggup melayani mereka,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini juga meminta pihak istana dan pemerintah DKI untuk tidak menghabiskan waktu dalam perdebatan penggunaan kata istilah penanganan. Sebab apapun namanya, penanganan harus segera dilakukan dengan cepat dan tepat, mengingat semakin banyaknya korban yang terinfeksi dan berjatuhan.
Pernyataan serupa juga disampaikan Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. Melalui rekaman videonya, Akhyar meminta agar Sumatera Utara, khususnya warga Medan yang berada di Jabodetabek untuk sementara waktu jangan pulang ke Medan. Begitu juga sebaliknya, warga Medan jangan dulu berpergian ke Jabodetabek. "Setidaknya dalam sebulan ini jangan dulu kesana atau pulang ke Medan," kata Akhyar.