Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Amazon, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) baru-baru ini memecat karyawannya yang sempat kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona (Orang Dalam Pantauan/ODP corona).
Pegawainya itu bernama Christian Smalls, ia dipecat tepat setelah dirinya melakukan aksi mogok kerja, karena Amazon tidak mau menutup gudangnya di Staten Island, New York, AS selama corona berlangsung.
Aksi mogok kerja itu lah yang membuat Smalls dipecat. Lantaran Smalls yang sudah ODP corona itu, sebelumnya diminta melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari dan bakal tetap digaji perusahaan. Akan tetapi, asisten proses gudang di Staten Island itu melanggar imbauan tersebut dan tetap datang melakukan aksi mogok kerja sehingga berisiko menularkan pada rekan kerjanya yang lain.
"Tuan Smalls diketahui telah melakukan kontak dekat dengan rekan yang didiagnosis positif corona. Untuk itu, ia kita minta melakukan karantina mandiri di rumahnya selama 14 hari dan kami tetap menggajinya. Meskipun ada instruksi seperti itu, dia tetap datang (ke gudang) 30 Maret kemarin, menempatkan tim lain dalam risiko," ujar Juru bicara Amazon Kristen Kish dikutip dari CNN Business, Rabu (1/4/2020).
Dihubungi secara terpisah melalui wawancara telepon, Smalls mengaku bahwa dirinya telah menerima pemecatan terhadap dirinya tersebut. Akan tetapi, tindakan itu jelas menunjukkan sikap apatis Amazon.
"Semua orang telah memperingatkan saya bahwa (pemecatan) mungkin terjadi, jadi saya sudah memperkirakannya," kata Smalls kepada CNN Business.
Ia menilai, Amazon hanya peduli pada target-target perusahaan. "Mereka tidak peduli dengan orang (pegawai)," kata Smalls.
Smalls melakukan aksi unjuk rasa karena Amazon tidak mau menutup gudang di Staten Island, padahal sudah ada kasus positif virus corona di fasilitas itu. Sebab ada sekitar 5 hingga 7 pekerja yang didiagnosis terjangkit virus corona. Dia pun berencana mendatangi Balai Kota untuk membujuk pejabat pemerintah setempat turun tangan. "Tindakan hukum akan diambil pada waktunya," tutupnya.
Pada kesempatan berbeda, Jaksa Agung New York Letitia James menilai, langkah Amazon memecat karyawan di tengah pandemi corona merupakan tindakan yang memalukan.
"Amazon memecat seorang karyawan yang dengan berani, berdiri untuk melindungi dirinya sendiri dan rekan-rekannya," ucap James.(dtn)