Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Penyebaran virus corona (Covid-19) semakin meluas di dunia. Kekhawatiran pun juga menyelimuti perasaan masyarakat.
Virus corona tidak hanya mengganggu kesehatan masyarakat tetapi ekonomi otomatis juga terganggu.
Di tengah kekhawatiran akan terganggunya ekonomi dunia dan khususnya di Indonesia. Economist Intelligence Unit (EIU) memberikan riset perkiraan prospek pertumbuhan ekonomi untuk negara di dunia.
EIU menunjukkan Indonesia masih berada di angka positif, dengan memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 1% pada 2020 ini. Meskipun angka ini tetap mengalami penurunan dari prediksi sebelumnya sebesar 5,1% pada 2019.
Hasil riset menunjukan hanya tiga negara yang masih di angka positif, selain indonesia ada China memiliki PDB riil sebesar 1% pada 2020 yang sebelumnya 5,9% pada 2019 serta ada India 2,1%, sebelumnya sebesar 6% pada 2019 . PDB riil dua negara ini juga alami penurunan dari perkiraan tahun lalu.
Zona euro akan menjadi salah satu daerah yang paling terpukul, Jerman (-6,8%), Prancis (-5%), dan Italia (-7%). Di Jerman, sektor manufaktur besar sangat berorientasi ekspor akan terganggu, rantai pasokan dan permintaan global yang lemah.
Prospek pertumbuhan sangat buruk di Amerika Latin. Argentina (-6,7%), Brasil (-5,5%), dan Meksiko (-5,4%) akan mendaftar resesi tahun ini. Meksiko sangat bergantung dengan AS namun prediksi dari EIU bahwa pertumbuhan PDB AS akan turun dan akan memberi tekanan pada prospek ekonomi Meksiko.
Seluruh negara akan mengalami gangguan bisnis yang akan menyebabkan investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) turun drastis. Ini akan sangat merusak wilayah tabungan domestik lemah dan FDI menyumbang 3% dari PDB dan 15% dari total investasi tetap.
Sementara itu, untuk negara-negara di bagian Selatan, untuk meningkatkan prospek di tengah pandemi corona yang berkepanjangan sangat sulit. (dtf)