Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Ada 45 orang status orang dalam pemantauan (ODP) Corona di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) dinyatakan sehat tanpa ada peningkatan status gejalanya. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Nias Selatan, dr Henny Duha, kepada sejumlah wartawan di posko tim gugus tugas Covid-19 di lapangan Orurusa Telukdalam, Rabu (01/04/2020).
"Ada 45 orang ODP kita sehat setelah melewati masa karantina sendiri selama 14 hari. Puji syukur kepada Tuhan mereka sehat-sehat saja tanpa ada peningkatan gejala statusnya," kata dr Henny Duha.
Ke-45 orang tersebut, jelas Henny Duha, adalah merupakan warga yang datang pada 18 dan 19 Maret 2020 yang berasal dari daerah zona merah Covid-19, seperti dari Jakarta, Medan, Batam dan lainnya.
Lebih lanjut, Henny Duha, mengungkapkan ada 971 orang dengan status ODP, dimana semuanya rata-rata merupakan warga yang pulang kampung dari perantauan.
"Mereka adalah warga yang baru datang dari luar, apalagi anak-anak sekolah dan mahasiswa karena mereka diliburkan di sekolah," ungkapnya
Beliau beralasan mereka yang datang dari luar dikatakan ODP, pasalnya mereka berasal dari daerah zona merah Covid-19.
dr Henny Duha, menjelaskan bahwa seseorang dapat didiagnosis terinfeksi virus Corona atau Covid-19 telah diperiksa melalui swab. Karena rapid test hanya dapat dilakukan untuk mengecek darah yang bersangkutan.
Disampaikannya lagi, di Kabupaten Nias Selatan sejauh ini belum ada warga yang positif terkait Covid-19 ini. "Kita Nias Selatan masih zero atau nol kasus Corona ini. Kita berharap tetap bertahan zero Covid-19 hingga wabah virus Corona ini selesai," sampainya sembari menyampaikan harapan.
Disebutkannya, tim gugus tugas terus berupaya memantau perkembangan orang ODP ini melalui Puskesmas terdekat dengan selalu koordinasi kepada yang bersangkutan. Selanjutnya Puskemas membentuk posko di kecamatan dan desa untuk selalu koordinasi dengan mereka.
"Pak Bupati sebagai ketua Tim Gugus Tugas Covid-19, juga telah memanggil para Kepala Puskesmas dan Camat untuk terus memantau mereka-mereka yang status ODP tersebut," tuturnya.
dr Henny Duha, mengeluhkan karena kebanyakan dari mereka yang ODP itu tidak kooperatif dan memberikan alamat serta nomor telepon mereka yang palsu sehingga tim medis kewalahan memantau perkembangan selanjutnya.
Kata dia, alat pelindung diri (ADP) dan rapid test telah dipesan untuk kebutuhan Nias Selatan dan mudah-mudahan Minggu depan sudah di dapatkan alat itu. Dan lanjutnya selama ini yang dipergunakan dalam pengecekan para ODP ini adalah dengan screning termometer gun infra red.