Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Amrin Saragih menggelar kuliah virtual tentang covid-19. Kegiatan yang akan diikuti peserta dari 14 negara iru digelar, Sabtu (4/4/2020), dengan mengangkat tema "The Covid-19 Outbreak : Can an Applied Linguist Contribute Towards Human Civilization?”.
Prof Amrin Saragih merupakan guru besar linguistik yang saat ini menjabat Ketua Program Doktor (S3) Prodi Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) Unimed. Siaran pers kehumasan Unimed yang diterima medanbisnisdaily.com, Jumat (3/4/2020), Prof Amrin Saragih mengatakan, kuliah ini berisi pemikiran linguistik terhadap budaya dan peradaban sebagai dampak pandemik covid-19.
"Secara spesifik saya akan membahas pengaruh bahasa yang digunakan untuk mengodekan covid-19 itu terhadap budaya dan peradaban. Misalnya, dikatakan 'social distancing'. Istilah ini bisa bermakna lebih dari satu dari yang lazim sampai ke yang tidak lazim. Yang lazim adalah ‘jauhi keramaian’ dan yang tidak lazim adalah keramaian mengakibatkan terkena covid -19," ungkapnya.
Hingga 2 April 2020, sudah 200 peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti perkuliahan tersebut. Peserta berasal dari negara Indonesia, Singapura, Portugal, Vietnam, USA, India, Australia, Japan, Malaysia, Belanda, South Korea, China, Russia, dan Nigeria. Kuliah virtual ini digelar atas kerjasama Unimed, Universitas Bandar Lampung dan Komunitas Linguistik Forensik Indonesia (KLFI).
Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom SKM MKes menyambut baik perkuliahan virtual itu. Dikatakan Rektor, masalah covid-19 sangat mempengaruhi semua lini kehidupan masyarakat dunia. Walau begitu, kondisi ini tidak lantas menjadi penghalang untuk melakukan pembelajaran. Peran akademisi dalam melawan covid-19, sambung rektor, sangat dibutuhkan di samping tenaga medis yang sedang berjuang berusaha menyembuhkan pasien yang positif covid-19.
"Kita berharap kajian dari sisi bahasa yang akan beliau sampaikan akan memberikan pencerahan dan penguatan dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di dunia," ucap rektor.