Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berdasarkan data per Kamis (2/4/2020), jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 1.790 orang. Yang meninggal dunia 170 dan yang sembuh 112 orang. Mengapa ada pasien yang meninggal dunia dan ada yang sembuh, sementara vaksin virus ini disebut-sebut belum ditemukan?
Kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (3/4/2020), Guru Besar Kimia dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Albinus Silalahi menjelaskannya secara ilmiah. Katanya, berdasarkan ilmu pengetahuan imunologi-imunokimia, bahwa setiap sesuatu molekul/zat/mikroorganisme berpotensi patogen pada sel-sel tubuh manusia (yang disebut antigen) akan membangkitkan sel-sel tubuh yang membiosintesis imunoglobulin (sejumlah jenis antibodi untuk melawan/mengikatnya). Mekanisme dan kecocokan antibodi inilah salah satunya yang membuat pasien positif corona sembuh, di samping perlakuan media lainnya.
"Apabila ada jenis antibodi yang dibiosintesis ini cocok spesifisitas strukturnya untuk mengikat struktur spesifik antigen tersebut (katakanlah spesifisitas struktur biomolekul virus corona ), maka sel-sel tubuh akan aman dari serangan antigen (virus tersebut). Dengan kata lain, tubuhnya kebal (immun)," kata Albinus.
Paparnya lagi, bagi yang belum pernah terserang virus tersebut, belum tentu sel-sel tubuhnya dapat membiosintesis antibodi yang spesifisitas strukturnya cocok "bagaikan anak kunci dengan gembok" untuk saling berikatan dengan spesifisitas struktur biomolekul virus tersebut.
Seseorang yang seperti ini, perlu sel-selnya diberi memori struktur antibodi yang mana harus dibiosintesis apabila ada virus corona menempel pada sel-sel tersebut dengan menyuntikkan vaksin (vaksinasi). Dan sampai saat ini, vaksin inilah yang belum ditemukan.