Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah pegiat seni dan budaya serta lingkungan hidup yang tergabung dalam Pargonsi Muda Samosir dan perhimpunan Jendela Toba mendaki ke puncak gunung Pusuk Buhit, Kabupaten Samosir, Minggu (5/4/2020). Di atas puncak sisa letusan gunung Toba itu, mereka lantunkan doa dengan bunyi-bunyian. Harapannya, dengan memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa, perabadan bumi kembali harmoni.
Salah seorang peserta dari perhimpunan Jendela Toba, J Robert Simanjuntak mengatakan, Gunung Pusuk Buhit adalah altar bumi. Selain berdoa bersama dengan bunyi-bunyian, mereka juga ingin berefleksi tentang kondisi alam yang semakin rusak.
"Sudah sejak lama alam dirusak karena kerakusan dan ketamakan manusia. Sekarang bumi berserta penghuninya sedang sakit. Kami berdoa, semoga peradaban bumi kembali harmoni," katanya kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (7/4/2020).
?Melalui harmonisasi bunyi sarune, garantung, hasapi, sulim, ogung bulu/bambu yang dibunyikan para pargonsi muda Samosir dan "Seruling Sang Guru" Martogi Sitohang, dilantunkan doa-doa kepada Sang Pencipta, Yang Maha Kuasa," kata Robert lagi.