Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Ratusan pelanggan PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tnggi mengeluhkan kondisi air yang sering mati bahkan kualitas air kotor dan bau, saking kesalnya, salah seorang pelanggan memposting surat terbuka di WAG yang ditujukan ke Wali Kota dan Ketua DPRD Tebing Tinggi.
Surat terbuka yang diposting warga bernama M Ikbal di sejumlah WAG yang beredar di kota itu berbunyi :
"Surat terbuka buat :
1.Bpk.Walikota Teb.Tinggi
2.DPRD Teb.Tinggi
Kenapa terus membiarkan kondisi PDAM Tirta Bulian semakin parah? airnya kotor,bau dan sering pula mati! jgn sampai masyarakat jadikan pdam komoditas kepentingan politik atau mencari keuntungan semata! kami sdh capek lelah dan muak melihat pdam tirta bulian, jika tak becus ganti direktur yg benar."
Pelanggan PDAM Tirta Bulian lainnya, Davit Simanjuntak, mengaku sangat kesal terhadap pelayanan yang diberikan oleh PDAM, pasalnya dalam kurun waktu Maret hingga April, air PDAM sudah 3 kali mati, bahkan air mati bisa sampai 10 jam.
"Bukan hanya air mati, setiap hari air PDAM mengeluarkan lumpur apabila dihidupkan, hal ini jelas sangat menjengkelkan, karena menjadi kerjaan bagi saya untuk menguras bak air hingga berulang kali," ujarnya.
Menurut Davit, Dirut PDAM Tirta Bulian harus bertanggung jawab atas segala permasalahan yang dihadapi PDAM saat ini, karena selama dalam kepemimpinanmya, mesin di WTP 2 sangat sering rusak dan penanganannya sangat lamban.
Terkait keluhan pelanggan tersebut, Dirut PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi, Khairuddin, kepada wartawan mengatakan, wajar saja air sering mati karena kondisi mesin air milik PDAM Tirta Bulian sudah tua, "Dimohon para pelanggan agar bersabar karena tahun 2021 nanti pemerintah kota akan mengganti mesin tersebut," jelasnya.
Davit yang merasa tidak puas dengan penjelasan Khairudin kembali menanyakan, "Jadi selama 2020 ini pelanggan harus menderita karena air sering mati, dan harus menunggunya sampai 2021, sedangkan setiap bulan kami tetap membayar tagihan tanpa ada potongan?”.
Mendengar pertanyaan itu, Dirut PDAM Tirta Bulian, Khairudin hanya kembali menjelaskan kondisi yang ada saat ini dikarenakan mesin yang sudah tua.
Saat ini, PDAM Tirta Bulian memiliki pelanggan kurang lebih sekitar 10.400 dengan pendapatan kurang lebih hampir Rp 500 juta perbulan. Khairudin juga menjelaskan, setiap bulannya 30 persen dari pendapatan PDAM Tirta Bulian, yakni Rp 150 juta dialokasikan untuk dana perbaikan mesin yang kerap kali rusak.**.